Yuni mengatakan, peserta kegiatan susur sungai atau pun kegiatan alam lainnya wajib menggunakan peralatan yang sesuai dan berkualitas.
Artinya, kata dia, peralatan tersebut haruslah dalam kondisi layak untuk digunakan. Hal ini untuk menghindari risiko bencana atau bahaya yang bisa jadi menimpa saat kegiatan.
Cara ketiga juga tak kalah penting yaitu menyusun rencana sebelum kegiatan dimulai. Penyusunan perjalanan tersebut juga tidak boleh sembarangan.
"Menyusun rencana haruslah sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan peserta. Kelola risiko dengan perencanaan yang baik. Perencanaan juga termasuk pemetaan jalur-jalur evakuasi dan lainnya," jelas Yuni.
Jika sudah menyusun rencana perjalanan dengan sesuai, maka kegiatan susur sungai kamu akan menjadi aman dan dapat mengurangi risiko bahaya yang bisa terjadi.
Hal ini karena kamu sudah mengetahui jalur-jalur mana saja yang aman dan tidak melalui pemetaan dalam rencana perjalanan.
Jika menyusuri sungai dari daratan, terdapat kemungkinan untuk melakukan penyeberangan atau river crossing. Oleh karena itu, jika kamu melihat jembatan pergunakanlah jembatan tersebut.
"Hindari menyeberang di sungai jika masih terdapat jembatan, dan hindari menyeberang jika kondisi sungai membahayakan," jelas Yuni.
Selain itu, pilih titik untuk menyeberang yang aman dengan mempelajari hilir.
Lanjut Yuni, peserta kegiatan susur sungai wajib menyeberang di bagian yang hilirnya tenang dan bukan daerah berbahaya seperti terdapat dam, lubang, atau hidrolik.
Penting juga untuk menggunakan pelampung saat menyeberang. Kata Yuni, jangan menyeberang dalam kondisi air tinggi atau cuaca buruk.
"Cuaca buruk yang memengaruhi bukan hanya terjadi di lokasi, tetapi juga di hulu sungai. Perubahan cuaca ini harus dipantau dan dikomunikasikan ke lokasi menyeberang," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.