JAKARTA, KOMPAS.com - Palembang menyimpan banyak tempat wisata, tempat sejarah dan kuliner yang patut dikunjungi. Selain pempeknya, Palembang juga terkenal dengan kekayaan budaya dan adat istiadat.
Baca juga: Jambi Juga Punya Pempek, Apa Bedanya dengan Pempek Bangka dan Palembang?
Liburan singkat ke Palembang bisa kamu jadikan pilihan sebagai alternatif penghilang penatmu.
Banyak kegiatan yang bisa di lakukan, mulai makan pempek, mengunjungi museum, melihat pemandangan jembatan Ampera hingga memboyong banyak oleh-oleh.
Berikut itinerary liburan singkat ke Palembang selama dua hari satu malam :
Baca juga: Seminggu Liburan di Thailand, Contek Itinerary Berikut
Kamu dapat memesan pesawat dengan waktu kedatangan di Palembang pada pagi hari. Misalnya jam 10.00 atau 11.00 WIB kamu sudah tiba di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.
Selain itu, untuk lebih menghemat biaya kamu bisa menyewa mobil untuk berkeliling di Kota Palembang. Biaya sewa mobil dari Rp 400.000 untuk mobil Avanza hingga Rp 1.300.000 untuk Toyota Hiace.
Dengan menyewa mobil kamu tidak perlu pusing untuk urusan transportasi atau di mana kamu harus menitipkan barang bawaan.
Dari bandara kamu bisa langsung menuju Masjid Cheng Ho. Perjalanan dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Masjid Cheng Ho memakan waktu selama 40 menit.
Baca juga: Itinerary Weekend di Banda Aceh, Jelajah Sekitar Blang Padang
Masjid ini sebenarnya memiliki nama asli Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang.
Masjid dengan bentuk eksterior bernuansa Tionghoa ini terletak di Jalan Pangeran Ratu Perumahan TOP Atlit depan Pasar Induk Jakabaring, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang.
Pengunjung bisa menikmati suasana tempat ibadah yang unik. Bila dilihat dari kejauhan masjid ini memiliki bentuk seperti vihara lengkap dengan pagodanya yang menjulang tinggi.
Di samping itu masjid ini juga didominasi dengan corak warna khas vihara yaitu hijau dan merah.
Pengunjung bisa menyempatkan untuk beribadah sekaligus menikmati keindahan masjid ini.
Masjid yang mulai digunakan sejak tahun 2008 ini sebagai bukti atau simbol bahwa Palembang adalah kota multikultural.
Selanjutnya tidak lengkap jika berjalan-jalan ke Palembang tetapi tidak mencicipi makanan yang sudah merambah ke seluruh Indonesia. Pempek, makanan ini wajib dicicipi saat kamu berada di Palembang.
Baca juga: Jambi Juga Punya Pempek, Apa Bedanya dengan Pempek Bangka dan Palembang?
Untuk mempersingkat waktu kamu dapat mengunjungi Pempek Sulthan, lokasinya sekitar 650 meter dari Masjid Cheng Ho.
Rumah makan ini berada di Kompleks Ilir Barat Permai, Jalan Radial, 24 Ilir, Bukit Kecil
Kota Palembang. Pempek Sulthan melayani pengunjung pukul 10.00-22.00.
Selain aneka pempek, restoran ini juga menjual hidangan laut seperti udang bakar, cumi bakar, ayam bakar lalu ada aneka olahan pindang seperti pindang bakar, pindang tulang dan pindang telor gabus.
Selanjunya kamu bisa mampir ke Benteng Kuto Besak. Bangunan bersejarah ini dulunya sebuah pusat pemerintahan Kesultanan Palembang yang merupakan keraton pada abad XVIII.
Baca juga: Rekomendasi 4 Museum yang Wajib Dikunjungi saat Liburan ke Jepang
Bangunan ini juga memiliki gaya arsitektur yang unik dan cantik. Pengunjung dimanjakan dengan pemandangan banguanan tempo dulu yang masih terawat. Awalnya benteng ini dibangun pada tahun 1780.
Dulunya saat dibangun, bangunan ini direkatkan dengan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur.
Jika dilihat dari kejauhan benteng ini memiliki pelataran yang luas dengan pohon-pohon yang ditata rapi mengitarinya. Selain belajar sejarah pengunjung juga bisa mengambil foto dan gambar yang instagenic.
Benteng Kuto Besak berada di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang.
Setelah mengunjungi Benteng Kuto Besak, kamu bisa mengunjungi Pulau Kemaro.
Pulau ini sebenarnya adalah salah satu endapan muara dari Sungai Musi. Dari Benteng Kuto Besak kamu bisa sampai ke Pulau Kemaro dalam waktu sekitar 30 menit.
Di pulau ini kamu akan menemukan pagoda dengan ukuran yang tinggi. Pagoda tersebut berdampingan dengan klenteng yang menjadi tempat ibadah.
Pagoda yang memmiliki tinggi 9 lantai ini berada tepat di tengah-tengah Pulau Kemaro.
Pagoda dibangun sejak tahun 2006, sedangkan Klenteng Hok Tjing Rio atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im sudah dibangun sejak tahun 1962.
Setelah puas berkeliling ke situs sejarah di Palembang kamu bisa makan malam di tepi Sungai Musi sambil menikmati keindahan Jembatan Ampera.
Untuk makan malam, bisa berkunjung ke Kampung Kapitan Seafood Restaurant. Hidangan yang disajikan adalah olahan ikan yang berasal dari Sungai Musi.
Kamu bisa menikmati udang bakar dengan saus BBQ, aneka olahan kepiting, aneka hidangan dari nasi, lalu juga sup. Untuk harga dipatok dari Rp 75.000 hingga Rp 300.000.
Restoran ini dibuka dari sore yaitu pukul 17.00 hingga 23.00 waktu setempat. Restoran ini berada di Kampung Kapitan, 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang.
Pengunjung juga bisa menikmati hidangan makan malam sembari menikmati keindangan Jembatan Ampera dengan spot yang pas.
Sehabis makan kamu juga dapat menikmati keindahan Sungai Musi lebih dekat. Di sekitar sungai disediakan penyewaan kapal boat.
Kamu bisa menyaksikan banyak orang menjajakan makanan ringan dan pengunjung yang menghabiskan waktunya untuk sekadar duduk di tepi sungai.
Selain itu juga ada penjual jagung bakar yang menjajakan jagungnya seharga Rp 10.000. Kamu juga bisa menikmati street food seperti kepiting goreng dengan harga Rp 15.000.
Untuk hotel, kamu bisa menginap di Wyndham Opi Hotel Palembang, salah satu hotel bintang lima yang berada di dekat Sungai Musi.
Hotel ini berada di Komplek Opi Mall, Jl. Gubernur H. A Bastari, Sungai Kedukan, Kec. Rambutan, Kota Palembang.
Untuk semalamnya, Wyndham Opi Hotel Palembang mematok harga mulai dari Rp 704.000. Hotel ini berjarak sejauh 5.9 Km dari Sungai Musi.
Alternatif lain, bisa menginap di Hotel Bina Darma. Hotel ini berjarak lebih dekat dari Sungai Musi, dari hotel ke sungai hanya berjarak 1.3 Km. Harga Hotel Bina Darma mulai dari Rp 350.000 per malamnya.
Setelah sarapan di hotel kamu bisa langsung menuju Museum Balaputera Dewa.
Kamu pasti tidak asing dengan rumah adat khas Palembang yang digambarkan di balik uang sepuluh ribu, pada cetakan tahun 2005.
Rumah Limas yang ada di gambar uang Rp 10.000 itu digadang-gadang adalah Museum Balaputera Dewa.
Museum ini menyimpan koleksi bernilai sejarah dari zaman pra-sejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda.
Dalam museum ini dibagi menjadi tiga ruangan. Informasi dan koleksi ada arca, perjalanan kerajaan Sriwijaya, dan prasasti lainnya.
Museum ini berada di Jalan Srijaya No.I, RW.5, Srijaya, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang.
Masjid Agung di Palembang ini merupakan masjid yang terbesar di Kota Palembang. Masjid yang dibangun sejak tahun 1748 ini menjadi saksi bisu perlawanan masyarakat Palembang melawan penjajah.
Sejak tahun 1975 monumen Monpera didirikan untuk memperingati perjuangan penduduk Palembang dalam pertempuran melawan penjajah.
Jika dilihat secara seksama, Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II dipengaruhi oleh 3 gaya atrsitektur. Ada Belanda, Tionghoa dan Palembang.
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II berada di Jalan Jend. Sudirman, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang.
Setelah berkunjung ke museum dan ke Masjid kamu bisa mampir makan siang di rumah makan terapung Mbok sri. Di sini kamu dan rombongan bisa merasakan sensasi makan di atas Sungai Musi.
Sambil makan kamu juga bisa merasakan angin sepoi-sepoi dengan pemandangan jembatan Ampera di siang hari.
Di rumah makan terapung Mbok Sri disediakan berbagai macam hidangan dari ikan yang ditangkap langsung dari Sungai Musi.
Kamu bisa langsung datang ke belakang Plaza Pasar 16 Palembang. Di sana banyak sekali warung terapung yang menyediakan aneka masakan untuk makan siang.
Setelah makan siang sebaiknya kamu mempersiapkan diri untuk berburu oleh-oleh. Kamu bisa mampir ke Lenggok Pasar Oleh-Oleh Palembang usai makan siang.
Di sini bisa membeli aneka oleh-oleh mulai dari kaus, gantungan kunci, jajanan, dan pernak-pernik lainnya.
Toko pusat oleh-oleh khas Palembang ini buka dari pukul 07.00 hingga 23.00. Pasar ini berada di Jalan Tasik No.5, Talang Semut, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang.
Setelah itu kamu juga bisa berkunjung ke Pasar 26 Ilir, yang disebut sebagai kampungnya pempek.
Deretan toko pempek tertata rapi dalam pasar yang berada di Jalan Mujahidin, 26 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang.
Bagi kamu yang ingin membawa pulang, para karyawan siap membungkuskan dengan rapi pempek yang akan dibawa pulang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.