Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadah Tempe, Camilan Favorit Keraton dari Kaliurang Yogyakarta

Kompas.com - 27/02/2020, 10:01 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Gunungkidul, Sleman, Yogyakarta terdapat satu camilan sehat bernama jadah tempe. Makanan ini dikisahkan sebagai makanan kegemaran keluarga Keraton sejak lama

Jadah tempe terdiri dari tempe atau tahu bacem, kemudian disantap dengan ketan campur kelapa yang dibentuk persegi. Ketan ini yang disebut sebagai jadah. 

Ketan dan tempe biasanya diapit dan dimakan bersamaan. Tak jarang jadah dan tempe diikat dengan daun pisang.

Baca juga: Berkat Batik, Desa Giriloyo Yogya Bangkit Pasca-gempa

"Kalau makan memang sekaligus begini, jadi kayak burger," jelas Lina Marlianan penjual jadah tempe di Javanese Food Festival, Mal Mangga Dua, Sabtu (22/2/2020).

Saat jadah dan tempe digigit secara bersamaan memang memberi sensasi rasa yang unik.

Tekstur pulen dari jadah bertemu terkstur tempe bacem yang padat, membuat sensasi menyantap jadah tempe ini semakin nikmat.

Apa lagi jika jadah dibakar terlebih dahulu, sehingga teksturnya sedikit garing dan harum kelapa bertambah wangi. 

Jadah atau ketan bakar. Camilan khas Yogyakarta. Dok. Shutterstock/ Julian Somadewa Jadah atau ketan bakar. Camilan khas Yogyakarta.

Untuk rasa, nyatanya gurih dari jadah bercampur dengan rasa manis dari bacem membuat cita rasa yang seimbang.

Lina bercerita jika jadah tempet tercipta dari seorang mantan carik atau pimpinan Sekretariat Desa di Kaliurang bernama Mbah Sastro. Ia lebih dikenal dengan sebutan Mbah Carik.

Dahulu Mbah Sastro sering memberikan makanan persembahan sebagai bentuk pengabdian kepada Keraton.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Yogyakarta dengan Spot Foto yang Unik

Suatu ketika ia berkreasi dan menciptakan jadah tempe. Akhirnya kudapan ini menjadi kegemaran orang-orang keraton.

"Jadi banyak yang suka. Dulu ini sebenarnya makanan orang keraton di Jogja. Kalau ngopi di pagi hari itu makannya pakai ini," jelas Lina.

Jadah tempe akhirnya tak hanya digemari di kalangan keraton, melainkan juga oleh masyarakat umum. 

Hal tersebut yang menjadi alasan Mbah Sastro atau Mbah Carik mendirikan warung jadah tempe di Kaliurang.

Jadah tempe tersebut diberi nama, Jadah Tempe Mbah Carik. Warungnya ini diburu oleh wisatawan saat berpergian ke Kaliurang, Yogyakarta.

"Kalau orang ke Jogja, pasti kalau mau makan jadah tempe di sana," ujar Lina.

Baca juga: 4 Tempat Wisata Ramah Anak di Yogyakarta, Cocok untuk Akhir Pekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com