Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Tiga Generasi di Soto Betawi Haji Ma'ruf, Berdiri Sejak 1940

Kompas.com - 28/02/2020, 11:26 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah makan khas Betawi semakin hari kian tergeser di Jakarta. Tak mudah untuk menemukan rumah makan Betawi di pusat Jakarta. 

Namun satu rumah makan ini terbilang legendaris. Sejak 1940-an, Rumah Makan Soto Betawi Haji Ma'ruf hadir di Jakarta Pusat. Tiga generasi setia melestarikan makanan khas Betawi. 

"Jatuh bangun usaha pasti ada, sempat diusir Satpol PP saat jualan di tenda, pernah ingin tutup karena sepi saat dipindahkan," kata generasi ke tiga penerus Soto Betawi Haji Ma'ruf, Mufti Maulana, ditemui Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Baca juga: Soto Betawi Haji Maruf, Kuliner Legendaris Jakarta Langganan Para Pejabat

Ada satu yang tak berubah dari Soto Betawi Haji Ma'ruf, meski lokasi jualannya berpindah, dari gerobak, di rumah, di tenda, sampai memiliki lima cabang rumah makan.

Soto Betawi Haji Ma'ruf tetap mempertahankan resep sejak awal pertama dibuat.  

"Kalau pengen tahu rasa soto betawi yang rasanya asli zaman dulu seperti apa, maka datang saja ke sini," kata Mufti.

Resep yang tak pernah berubah ini, pada akhirnya menjadi "senjata pamungkas" dari Rumah Makan Soto Betawi Haji Ma'ruf. 

Rumah makan ini punya banyak pelanggan setia. Sama seperti keberadaanya yang sudah tiga generasi, Rumah Makan Soto Betawi Haji Ma'ruf mengiringi pertumbuhan pelanggan.

Tak sedikit pelanggan yang datang untuk bernostalgia. 

Koran tempo dulu yang memuat kisah Soto Betawi Haji Maruf Kompas.com / Gabriella Wijaya Koran tempo dulu yang memuat kisah Soto Betawi Haji Maruf

"Ada yang bilang 'Mas kalau makan di sini saya ingat dengan almarhum orang tua saya'," cerita Mufti.

Banyak pelanggan yang saat anak-anak, dibawa oleh kakek-neneknya untuk mencicipi Soto Betawi Haji Ma'ruf.

Kini mereka yang membawa anak bahkan cucunya untuk menyantap soto bersama.

Baca juga: Gado-gado Bon Bin, Kuliner Legendaris Jakarta Sejak 1960

Mufti juga bercerita ada pelanggan setia yang menyantap Soto Betawi Haji Ma'Ruf dari anak-anak sampai sekarang berusia paruh baya.

"Ada juga pelanggan tinggal di Australia dia balik ke Indonesia untuk beli Soto Betawi Haji Ma'ruf buat dia makan di sana," papar cucu dari Haji Ma'ruf itu.

Seiring zaman, harga Soto Betawi Haji Ma'ruf juga berubah. Mufti ingat betul dulu harga semangkuk soto dihargai Rp 500, pernah juga Rp 5.000, sampai saat ini satu porsinya dihargai Rp 42.000.

Sajian sate kambing di Soto Betawi Haji Maruf kuliner legendaris Jakarta.Kompas.com / Yana Gabriella Wijaya Sajian sate kambing di Soto Betawi Haji Maruf kuliner legendaris Jakarta.

Tak cuma soto betawi, Rumah Makan Soto Betawi Haji Ma'ruf juga terus menambah varian makanan khas Betawi. 

Kini di Soto Betawi Haji Ma'ruh pengunjung bisa menikmati soto bening, laksa betawi, sate ayam, sate kambing dan sate sapi. 

Baca juga: Bedanya Gado-gado Siram Bon Bin Sejak 1960 dengan yang Lain di Jakarta

Mufti saat ini tak cuma meneruskan warisan kakek dan ayahnya. Ia juga mengemban visi sang kakek ketika pertama kali mendiri Soto Betawi Haji Ma'ruf, yakni melestarikan budaya Betawi lewat makanan. 

"Jangan sampai di Jakarta ini malah budaya Betawi berupa makanan seperti soto betawi nantinya akan punah," jelas Mufti. 

Di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini kamu bisa memesan Soto Betawi Haji Ma'aruf lewat layanan pesan antar Jajan Ramadhan dari Rumah, klik link berikut https://terhubungdarirumah.com/jajandarirumah.

Soto Betawi Haji Ma'ruf merupakan rumah makan kedua dari liputan khusus bersambung "50 Tempat Makan Legendaris di Jakarta".

Artikel rekomendasi tempat makan legendaris di Jakarta ini akan tayang setiap Jumat selama 50 pekan ke depan. Nantikan kisah para perintis kuliner Jakarta berikutnya di Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com