Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Ada Hotel Kapsul di Kelas Ekonomi Pesawat, Seperti Apa Bentuknya?

Kompas.com - 02/03/2020, 11:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com – Tidur di pesawat kelas Ekonomi jauh dari kata "nyaman". Namun inovasi terbaru berikut ini bisa jadi membuat tidur di pesawat semakin menyenangkan.

Melansir CNN Travel, Sabtu (29/2/2020), Air New Zealand pada Rabu (26/2/2020) lalu mematenkan pengaplikasian Economy Skynest.

Sebelumnya, mereka telah melakukan riset, pengembangan, dan percobaan kepada lebih dari 200 pelanggan di sebuah hanggar di Auckland, Selandia Baru, selama tiga tahun belakangan.

Baca juga: Intip Hotel Kapsul Kekinian Punya Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

“Satu hal yang dialami oleh para pelancong kelas Ekonomi dalam penerbangan jarak jauh adalah mereka tidak bisa berbaring," kata Chief Marketing and Customer Officer Air New Zealand Mike Tod melalui pernyataan resmi maskapai tersebut, melansir CNN Travel.

"Pengembangan Economy Skynest merupakan sebuah tanggapan langsung terhadap tantangan tersebut,” katanya

Pihak Air New Zealand menyebutkan Skynest akan memiliki enam sleeping pod di kabin kelas Ekonomi. Kendati demikian, posisi pastinya dalam pesawat masih belum diketahui.

Setiap pod atau kapsul akan memiliki panjang sebesar lebih kurang 200 cm dan lebar 58 cm. Pod juga akan dilengkapi dengan sebuah bantal, seprei, selimut, penutup telinga, dan tirai untuk privasi.

Tidak hanya itu, maskapai penerbangan asal New Zealand tersebut dikabarkan akan menambahkan beberapa fitur lain seperti lampu baca dan outlet USB.

Maskapai penerbangan Air New Zealand.Shutterstock Maskapai penerbangan Air New Zealand.

Benarkah Skynet akan direalisasikan?

Terdapat alasan untuk berharap Skynet akan direalisasikan. Sejauh ini Air New Zealand berusaha untuk membuat kelas Ekonomi jauh lebih nyaman. Apalagi mayoritas penumpangnya melakukan penerbangan jangan jauh.

Murah atau mahal?

Terkait harga yang akan ditawarkan, Air New Zealand masih belum memastikan harga yang akan ditawarkan. Mereka masih melakukan penilaian proposisi komersial dan kelayakan produk.

Mengingat akan ketersediaan sleepnig pod yang terbatas, ada kemungkinan produk baru tersebut akan ramai peminat.

“Kami melihat masa depan pengalaman penerbangan di mana pelanggan kelas Ekonomi penerbangan jarak jauh bisa memesan Economy Skynest sebagai tambahan kursi Ekonomi mereka," kata General Manager Air New Zealand Divisi Pengalaman Pelanggan Nikki Goodman.

Mereka bisa mendapatkan waktu istirahat yang berkualitas sehingga sudah siap saat tiba di tujuan mereka,” tambahnya.

Maskapai penerbangan tersebut dikabarkan akan membulatkan keputusan mereka terhadap Economy Skynest pada 2021.

Baca juga: Cangkir Kopi yang Bisa Dimakan di Air New Zealand, Seperti Apa?

Hal tersebut akan dilakukan setelah mereka selesai melakukan penilaian kinerja tahun pertama pod dalam penerbangan Auckland – new York yang akan dilaksanakan pada Oktober 2020 mendatang.

Waktu tempuh penerbangan tersebut kemungkinan sekitar 17 jam 40 menit dalam sekali terbang. Rute penerbangan tersebut merupakan salah satu rute penerbangan terjauh di dunia.

Maskapai Air New Zealand bekerjasama dengan twiice, perusahaan Selandia Baru yang bergerak di bidang teknologi berkelanjutan.Air New Zealand Maskapai Air New Zealand bekerjasama dengan twiice, perusahaan Selandia Baru yang bergerak di bidang teknologi berkelanjutan.

Sebelumnya, Air New Zealand sempat memperkenalkan cangkir kopi untuk di kabin pesawat yang unik.

Cangkir kopi ini bisa dimakan karena terbuat dari biskuit lezat dan bertujuan mengurangi limbah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com