KOMPAS.com - Bagi kamu yang suka melakukan wisata bernuansa misterius, salah satu kegiatan menarik adalah menjelajahi bangunan terbengkalai.
Baca juga: Wisata Misteri ke Pulau Poveglia yang Diasingkan, Terdapat Kuburan Masal
Bangunan tersebut bisa saja dihiasi grafiti, tanaman yang merambat melalui jendela, maupun guratan cahaya yang keluar melalui jendela.
Kegiatan berkunjung atau mengeksplorasi tempat terbengkalai atau terbuang disebut urbexing. Sementara orang yang gemar melakukan jelajah bangunan terbengkalai dijuluki urbex people.
Selain mengeksplorasi tempat yang asing, kegiatan ini mempunyai tujuan mendapatkan foto atau video, sebagai sarana berkumpul dan kegiatan uji nyali.
Baca juga: M Bloc Space, Saat Bangunan Tua Disulap Jadi Tempat Kongko Anak Muda
Dilansir dariHuffpost.com, jika kamu melakukan kegiatan ini, ada beberapa tips agar tetap aman.
Keamanan sangat penting ketika menjelajahi bangunan yang ditinggalkan karena bisa menjadi kegiatan yang sangat berbahaya. Pastikan kamu pergi bersama teman atau pemandu.
Dengan cara ini, jika terjadi situasi darurat, kamu memiliki seseorang yang dapat membantu atau mengubungi layanan darurat jika terjadi sebuah insiden.
Walaupun berupa bangunan terbengkalai dan tak berpenghuni, tetap tak diperbolehkan untuk memindahkan barang, mencuri, bahkan merusak apapun di sini.
Meskipun dinding bangunan ditutupi dengan coretan, dipenuhi sampah, bukan berarti kamu harus ikut melakukannya.
Ingatlah bahwa kita adalah tamu, bukan pengacau. Jadi, hormati dan hargai bangunan yang sedang dikunjungi, siapa tahu bangunan ini dapat dinikmati di masa mendatang.
Baca juga: Mengenal Masjid Biru, Bangunan Paling Ikonik di Istanbul Turki
Kegiatan urbex mungkin salah satu kegiatan bertualang yang tak bisa juga dibilang legal maupun ilegal.
Namun demikian kamu tak perlu memaksa masuk bila tak ada akses, misalnya gedung tertutup total.