JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina menyebut, tujuan eksklusivitas wisata di Pulau Komodo adalah pariwisata berkelanjutan.
"Kami ingin mengubah tata kelola baru, tidak dibuat terlalu mass tourism nantinya dan akan dibuat eksklusif supaya berkelanjutan,” ujar Shana.
Hal ini diungkapkan di acara forum pariwisata Quality Tourist, Super Quality Destinations, Wonderful Idonesia pada Jumat (28/2/2020).
Baca juga: Wisata Pulau Komodo Bakal Diberlakukan Kartu Anggota Tahunan, Harganya Rp 14 Juta?
Menurut Shana, kebijakan wisata super premium ini harus dilihat secara keseluruhan. Apalagi, kondisi Taman Nasional Komodo saat ini masih mengalami kendala biaya operasional.
Pendapatan yang diperoleh Taman Nasional tidak bisa menutupi biaya operasional yang cukup tinggi. Adapun biaya tersebut untuk patroli rutin, biaya penelitian, konservasi, hingga penghijauan.
Oleh karena itu, Taman Nasional Komodo akan mulai untuk mengimplementasikan pariwisata yang "eksklusif" untuk mendongkrak pendapatan.
Baca juga: Pulau Komodo Disarankan Terbuka untuk Umum, Bukan Wisata Super Premium
Shana menegaskan, eksklusif bukan berarti pembatasan wisatawan. Menurut Shana, hal ini bisa juga disebut sebagai membership.
"Jadi kayak sistem fundraising, kita mengumpulkan dana dari orang-orang di seluruh dunia yang peduli sama Pulau Komodo," kata Shana.
"Dana itu akan dikembalikan lagi kemudian untuk jadi dana operasional, biaya konservasi, biaya penelitian, riset," lanjutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.