Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun yang Berat untuk Industri Penerbangan Dunia

Kompas.com - 03/03/2020, 16:28 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Masih belum ada informasi khusus mengenai perkembangan dari dampak ini sendiri dan apakah dampak ini akan memiliki profil yang sama dengan SARS dahulu.

Pemerintah umumnya akan menggunakan kebijakan fiskal dan keuangan untuk menahan dampak ekonomi yang cukup besar.

Baca juga: Imbauan untuk Turis Indonesia di Beberapa Negara Terkait Virus Corona

 

Beberapa kebijakan yang bisa dianggap baik mungkin adalah penurunan biaya bensin untuk beberapa maskapai penerbangan.

Menurut Alexandre de Juniac, Direktur Jenderal dan CEO dari IATA seperti yang tertulis dalam rilis di laman resmi IATA, masa-masa ini merupakan masa yang sangat menantang untuk industri penerbangan secara global.

Maskapai penerbangan dipastikan akan mengikuti himbauan dari World Health Organization (WHO) dan otoritas kesehatan publik lainnya untuk menjaga penumpang tetap aman, dunia terkoneksi, dan virus tak menyebar.

de Juniac menyebutkan penurunan dalam hal permintaan penumpang terkait virus corona ini pasti akan berdampak secara finansial pada maskapai penerbangan, apalagi yang terbuka untuk pasar China.

“Kami berestimasi bahwa lalu lintas dunia akan berkurang sebanyak 4,7 persen karena virus ini. Jumlah tersebut bisa melewati jumlah yang kami perkirakan dan menyebabkan penurunan global sejak Global Financial Crisis di tahun 2008-2009,” ujar Alexandre de Juniac.

“Skenario tersebut berarti akan menyebabkan kehilangan penumpang dan menyebabkan kerugian hingga 29,3 juta dollar Amerika. Maskapai penerbangan menghadapi keputusan sulit untuk memotong kapasitas dan rute,” lanjutnya.

Baca juga: 3 Destinasi Wisata Indonesia yang Paling Terdampak Isu Virus Corona

"Tahun ini akan jadi tahun yang cukup berat untuk maskapai penerbangan," jelas de Juniac.

Ia menyebutkan Harga bahan bakar pesawat yang lebih rendah akan sangat membantu maskapai penerbangan untuk mengganti beberapa kerugian yang mereka alami. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com