Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Mulai Langka, Ini Pemanis Pengganti Gula

Kompas.com - 03/03/2020, 19:08 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  - Beberapa waktu lalu keluar pernyataan jika gula kini sudah mulai langka.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman.

Dilansir dari artikel Kompas.comia menyebutkan stok Gula Kristal Rafinasi (GKR) sebagai bahan baku industri makanan dan minuman di Indonesia telah menipis dan sebagian telah habis.

Namun jangan khawatir, gula bukan satu-satunya bahan pemanis untuk dicampurkan ke dalam makanan.

Baca juga: Mengenal Dessert Vegan, Makanan Manis tapi Tetap Sehat

Chef Ragil Imam Wibowo menjelaskan jika banyak bahan makanan yang bisa menambah rasa manis. Di antaranya ada gula jagung, sorgum, dan daun stevia.

"Daun stevia bisa dicampurkan bersama teh sebagai pemanis," jelas Chef Ragil saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa, (3/3/2020).

Baca juga: 7 Buah Ini Punya Rasa Mirip ”Dessert”, Pernah Coba?

Ilustrasi daun stevia yang sudah dikeringkan. SHUTTERSTOCK/HANDMADEPICTURES Ilustrasi daun stevia yang sudah dikeringkan.

Daun stevia atau sering disebut daun manis nyatanya bisa dikeringkan untuk disimpan dan digunakan pada lain waktu.

Bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya, daun segarnya bisa diseduh langsung bersama teh atau air putih.

Selanjutnya juga ada Chef Efendi, Commis 1 Pastry Hotel Ritz Carlton, yang memberikan tips mengganti gula dengan buah-buahan yang bercita rasa manis.

Chef yang ahli dalam mengolah dessert ini menyatakan beberapa makanan penutup berbahan dasar buah yang manis tidak perlu ditambahkan gula.

"Contohnya kalau bikin panacotta atau cake mousse mango kalau emang dari buahnya sudah manis itu tidak perlu lagi ditambahin gula," jelasnya saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa, (3/3/2020).

Ilustrasi apple puree sebagai pemanis pengganti gula. SHUTTERSTOCK/PHILIPIMAGE Ilustrasi apple puree sebagai pemanis pengganti gula.

Contoh buah yang bisa dijadikan pemanis pada dessert adalah sawo, sirsak, stroberi, blueberry, durian, mangga, nangka, dan nanas.

Lalu juga bisa menggunakan dark cherry, anggur, kesemek, apel, pir, dan air kelapa.

Ia menjelaskan jika buah di atas bisa dioleh menjadi pannacotta, mousse, pudding, english fruit cake, buttercake filling, dan lain-lain.

Untuk dessert yang menggunakan buah tersebut, tidak perlu penambahan gula ke masakan tersebut dengan syarat buah yang digunakan sudah manis.

Selain buah, air tebu juga bisa untuk pengganti gula. Air tebu berasal dari tebu yang diolah dengan alat pemeras tebu, atau jika tidak memiliki alat tersebut bisa menggunakan blender dan saringan.

Ilustrasi air tebu Ilustrasi air tebu

"Air tebu bisa digunakan sebagai pengganti simple syrup saat membuat kue tart, sebagai pelembab sponge," jelasnya.

Air tebu yang diblender bisa disaring lalu direbus hingga mendidih. Hal ini bertujuan agar air tebu tidak gampang rusah. Air tebu juga bisa digunakan dalam campuran makanan agar lebih manis.

Baca juga: Doyan Makan Manis tapi Tetap Ingin Sehat? Dessert Vegan Bisa Jadi Pilihan

Chef Efendi tidak menyarankan untuk menggunakan pemanis buatan. Sebab akan menimbulkan rasa manis kimia sehingga tidak sedap untuk dessert.

Pastry Chef dan Co-Owner dari Namelaka, Yoan Tjahjadi, juga memberikan rekomendasi bahan pemanis selain gula.

"Selain gula pasir (white sugar, castor sugar), substitute-nya bisa madu, molasses, brown sugar, palm sugar, coconut sugar, maple syrup, agave syrup, dates/kurma, sorbitol," jawab Yoan Tjahjadi Selasa, (3/3/2020).

Lalu juga bisa menggunakan banana puree atau pisang yang memiliki tingkat matang tinggi.   Selain itu juga buah-buahan lain bisa dijadikan fruit puree seperti apel, pear, anggur dan lain-lain.

Fruit puree dan banana puree sangat sehat dikonsumsi bayi. Selain mengandung vitamin dari buah, hidangan tersebut juga manis alami tanpa menggunakan gula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com