Kampung Lembah Wulu bisa pilihan destinasi wisatawan jika ingin mengenal lebih tentang tradisi Etu.
Menariknya, selain bisa memahami dan mengenal Etu, wisatawan juga bisa mengenal sistem pertanian ladang di Kampung Lembah Wulu.
Tahun lalu, Kompas.com melakukan perjalanan ke Kampung Lembah Wulu untuk mengumpulkan cerita tradisi Etu atau tinju tradisional tersebut.
Baca juga: Cokelat Asal NTT Disukai Orang Paris di Pameran Cokelat Terbesar Dunia
Cerita menarik pun didapatkan. Etu dalam bahasa Keo berarti tinju adat. Sebagaimana layaknya olahraga tinju.
Etu yang merupakan warisan leluhur di seluruh di Kabupaten Nagekeo dan Ngada sangat berbeda dengan tinju modern.
Untuk tinju modern ada kalah dan menang, sedangkan Etu tidak ada. Tradisi ini untuk menjalin harmonisasi persaudaraan dan ikatan kekeluargaan di antara sesama warga Nagekeo dan Ngata yang berhubungan keturunan.
Baca juga: Tiket dan Wisata Ekslusif Pulau Komodo Masih Jadi Polemik Wisata di NTT
Bahkan Etu ini sangat unik dibanding tinju modern. Tinju modern memakai sarung tangan sedangkan Etu menggunakan alat tradisional yang terbuat dari ijuk pohon enau. Sangat unik dan langka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.