Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Etu, Uniknya Tinju Adat Pionir Pariwisata Nagekeo

Kompas.com - 05/03/2020, 11:40 WIB
Markus Makur,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Etu atau tinju tradisional jadi salah satu pionir pariwisata Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. 

Pusat tradisi Etu di Nagekeo adalah Kampung Lembah Wulu, Kecamatan Maupongo. Oleh karena itu, pembukaan tradisi Etu setiap tahun digelar di kampung ini pada bulan Februari.

Penentuan tanggal dilakukan sesuai kalender pertanian warga setempat.

"Jikalau di Kampung Lembah Wulu tidak melaksanakan ritual Etu, maka seluruh kampung di Kabupaten Nagekeo tidak melaksanakan Etu," kata Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco, Minggu (2/3/2020).

Baca juga: Ini Tradisi Etu, Tinju Adat Khas Nagekeo dan Ngada...

Johanes menjelaskan, pengembangan Pariwisata di Kabupaten Nagekeo sejalan dengan kalender tradisi Etu yang dilaksanakan sepanjang tahun sesuai kalender pertanian Nagekeo.

Secara turun temurun, tradisi Etu dimulai dari Kampung Lembah Wulu, diikuti oleh Kampung lain di seluruh dari bagian selatan Nagekeo dan berakhir pada Desember di bagian utara Nagekeo.

Khusus pembukaan tradisi Etu tahun ini, selain dihadiri Bupati Nagekeo, juga Dirjen Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), serta staf Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo.

"Kementerian PDT sedang mengembangkan desa mandiri dengan fokus kepada desa wisata, sedangkan BOP Labuan Bajo sedang melakukan survei pengembangan pariwisata yang cocok di Kabupaten Nagekeo," kata Johanes.

Baca juga: Anggaran Pariwisata NTT Naik Dua Kali Lipat untuk 2020

 

Dua Teke Mere atau Pemangku adat, Paulinus Poso dan Adam Jago memperagakan Etu atau tinju adat di Kampung Wulu Nua Puu, Desa Wuliwalo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Rabu (27/2/2019). KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Dua Teke Mere atau Pemangku adat, Paulinus Poso dan Adam Jago memperagakan Etu atau tinju adat di Kampung Wulu Nua Puu, Desa Wuliwalo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Rabu (27/2/2019).
Kampung Lembah Wulu bisa pilihan destinasi wisatawan jika ingin mengenal lebih tentang tradisi Etu.

Menariknya, selain bisa memahami dan mengenal Etu, wisatawan juga bisa mengenal sistem pertanian ladang di Kampung Lembah Wulu.

Tahun lalu, Kompas.com melakukan perjalanan ke Kampung Lembah Wulu untuk mengumpulkan cerita tradisi Etu atau tinju tradisional tersebut.

Baca juga: Cokelat Asal NTT Disukai Orang Paris di Pameran Cokelat Terbesar Dunia

Cerita menarik pun didapatkan. Etu dalam bahasa Keo berarti tinju adat. Sebagaimana layaknya olahraga tinju.

Etu yang merupakan warisan leluhur di seluruh di Kabupaten Nagekeo dan Ngada sangat berbeda dengan tinju modern.

Untuk tinju modern ada kalah dan menang, sedangkan Etu tidak ada. Tradisi ini untuk menjalin harmonisasi persaudaraan dan ikatan kekeluargaan di antara sesama warga Nagekeo dan Ngata yang berhubungan keturunan.

Baca juga: Tiket dan Wisata Ekslusif Pulau Komodo Masih Jadi Polemik Wisata di NTT

Bahkan Etu ini sangat unik dibanding tinju modern. Tinju modern memakai sarung tangan sedangkan Etu menggunakan alat tradisional yang terbuat dari ijuk pohon enau. Sangat unik dan langka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com