Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis MICE, Pasar Potensial untuk Tambah Devisa Pariwisata

Kompas.com - 06/03/2020, 14:28 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) mengalami penurunan sebanyak 10 persen pada 2019 dibandingkan tahun sebelumnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menuturkan dalam acara Ngopi Bareng Mas Tama dan Mba Angela (5/11/ 2019) bahwa MICE sebenarnya memiliki potensi luar biasa. 

“MICE menyangkut semua, komplet. Ada meeting, tur sendiri, akomodasi, dan lain-lain. Komponennya lebih lengkap," tutur Wakil Ketua Umum 1 Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Budijanto Ardiansyah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Industri MICE Kena Dampak Corona, Apa Solusi Pemerintah?

Budijanto mengatakan jumlah orang yang datang dalam satu waktu pada acara MICE juga terbilang banyak. 

Senada dengan Budijanto, Ketua ICCA Indonesia, Raty Ning, menuturkan bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan MICE sekitar 5 – 7 kali lipat lebih banyak bila dibandingkan wisatawan yang datang untuk berlibur.

Wakil Ketua Indonesia Event Industry Council (IVENDO) Irvan Mahidin Sukamto menuturkan bahwa penyelenggaraan MICE juga memberikan lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang daerahnya menjadi penyelenggara acara.

Baca juga: Wishnutama Lirik Potensi Industri MICE untuk Pariwisata

Akrab disapa Ipank, dia mengatakan bahwa biasanya MICE akan melibatkan layanan individual seperti freelance usher dan beberapa teknisi yang dibutuhkan demi kelangsungan acara tersebut.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kedua kiri duduk) berfoto bersama dengan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 sebelum melakukan pertemuan dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018). Agenda tersebut membahas tentang risiko terhadap prospek ekonomi global dan memastikan Asosiasi Fiskal Internasional yang tangguh. ANTARA/KOMINFO/ICom/AM IMF-WBG/NICKLAS HANOATUBUN Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (kedua kiri duduk) berfoto bersama dengan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 sebelum melakukan pertemuan dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018). Agenda tersebut membahas tentang risiko terhadap prospek ekonomi global dan memastikan Asosiasi Fiskal Internasional yang tangguh.

“Efek ke ekonomi pariwisata sangat tinggi karena memberi devisa," jelas Ipank.

Pengeluaran turis MICE lainnya biasanya mencakup makanan, atraksi wisata di daerah yang sedang dikunjungi, pembelian sovenir dan kerajinan lokal.

Raty menuturkan bahwa sudah banyak perusahaan dalam negeri yang melakukan kegiatan-kegiatan insentif.

Tidak hanya itu, ada juga kegiatan konferensi Government to Government (GTG) juga kerap dilakukan.

Baca juga: Kendala Indonesia untuk Bisa Unjuk Gigi di Bidang MICE

“Contohnya seperti beberapa tahun lalu, kita punya Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, ada APEC, dan Konfrensi Tingat Tinggi G20" 

GTG disebutkan oleh Raty adalah hasil negosiasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada pemerintah negara lain. 

Kendati demikian, Raty mengatakan bahwa ada baiknya MICE juga banyak menyasar pasar internasional yang mampu menggaet setidaknya 3 – 4 ribu orang untuk datang ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com