Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timbungan, Teknik Masak Khas Bali yang Jadi Tantangan di MasterChef Indonesia

Kompas.com - 08/03/2020, 21:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Grand Final MasterChef Indonesia season 6 tayang hari ini, Minggu (8/3/2020). Kedua kontestan yang beradu masak adalah Eric dan Firhan.

Pada tantangan kedua di ronde pertama, keduanya ditantang Chef Komang Adi Arsana untuk membuat hidangan makanan timbungan ulam segara.

"Timbungan ini lagi ngetren di Bali," kata Chef Komang.

Dia melanjutkan, timbungan merupakan cara memasak khas Bali, yang artinya dimasak dalam bambu. Sementara segare adalah seafood.

Timbungan juga bisa diartikan sebagai cara mengolah masakan dengan berbahan dasar daging, hewan jenis unggas, dan ikan yang dimasukkan dalam bambu dicampurkan dengan rempah-rempah pilihan.

Baca juga: Ayam Pelalah ala MasterChef Indonesia, Cicip di 4 Warung Nasi Ayam Favorit Bali Ini

 

Setelah diumumkan tantangan tersebut, Chef Juna menginformasikan masakan tersebut harus segera dihidangkan dalam waktu 60 menit. Ia juga memberikan sedikit tips membuat masakan timbungan ini.

"Tipsnya saat masak harus penuh bambunya, jika tidak, bambu akan pecah saat dikeluarkan," ujarnya.

Pada gelaran ini, timbungan dimasak dengan cara dikukus, namun aslinya cara memasaknya adalah dengan dibakar.

Baca juga: Selain Es Teler, Wajib Coba Ayam Bakar Solo ala Es Teler Mulia Asli

 

Kompas.com sempat berkesempatan bertanya lebih lanjut mengenai hidangan dengan cara masak timbungan ala Bali kepada Chef Ida Bagus Udiana pada November 2019.

Chef Ida Bagus Udiana adalah orang di balik nikmatnya sepiring bebek timbungan di Restoran Bebek Timbungan-Balinese Heritage Cuisine.

Kata dia, bebek timbungan merupakan salah satu hidangan yang kian langka di Bali. Hal ini karena proses memasaknya yang rumit dan butuh waktu lama.

"Kenapa langka? Karena jarang ada yang mau masak, karena proses masaknya lebih dari 12 jam," kata Chef Ida, Rabu (7/11/2019).

Baca juga: Bebek Timbungan di Kaki Bedugul

Proses lama itu lantaran memakai bebek yang sudah tua dan dimasak menggunakan api kecil.

Oleh karena itu, tidak jarang proses lama membuat orang enggan menghabiskan waktunya hanya untuk memasak hidangan satu ini.

Bebek timbungan juga merupakan salah satu makanan Bali yang melegenda dan terkenal dihidangkan pada saat ritual-ritual upacara adat Bali.

Adapun penyematan nama timbungan dikutip dari naskah kuno Dharma Caruban, salah satu santapan Bali yang tradisional dalam upacara ritual.

Baca juga: Nikmatnya Bebek Timbungan, Makanan Khas Bali yang Mulai Langka

Proses yang lama itu menghasilkan tekstur daging yang empuk dan bumbunya mudah meresap hingga ke dalam.

Untuk bumbu yang lebih nikmat dan terasa, disarankan memakai bumbu dan rempah pilihan seperti cabai, jahe, daging kelapa yang dicincang dan lainnya.

Proses tradisional timbungan rinciannya adalah dengan bilah bambu sebagai wadah dari bebek timbungan.

Pada tahapan marinate, bebek dan macam-macam bumbu serta rempah pilihan diungkep minimal selama empat jam.

Setelah proses itu, bebek dan bumbu di dalam akan dikukus selama kurang lebih delapan jam agar mendapatkan tekstur empuk daging.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com