JAKARTA, KOMPAS.com - Lampet ombus adalah kue khas Sumatera Utara. Kue ini berbentuk segitiga dan terbuat dari campuran tepung beras dan kelapa parut.
Chef Ni Made Dwi Hendra Wahyuni dari The Stones Hotel Legian, Bali, sempat membuat lampet ombus ini sebagai salah satu hidangan yang disajikan di kompetisi Ayo Makan by Marriott International, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: Mencicipi Segarnya Arsik Ikan Mas, Kuliner Khas Sumatera Utara
Menurut Dwi, kue lampet ombus ini kesulitan pembuatannya adalah di level medium. Sebab, sekilas terlihat mudah, tetapi sebenarnya sulit juga jika campuran adonannya salah.
"Saya percobaan sekitar tiga kali untuk menguji resep. Awalnya sempat enggak seimbang campurannya, adonannya jadi terlalu lembek," kata Chef Dwi kepada Kompas.com dalam acara final kompetisi Ayo Makan by Marriott International.
"Tapi lama-lama setelah dicoba terus, ketemu resepnya," lanjutnya.
Baca juga: Sambal Tombur khas Batak, Enaknya Disantap dengan Ikan Goreng
Nama lampet ombus berasal dari ombus-ombus, yakni istilah orang Sumatera Utara ketika memakan kue tersebut.
Ketika makan kue tersebut, mereka mengembuskan napas untuk meniup kepulan asap dari lampet ombus yang masih panas.
Baca juga: Makanan Siborong-borong Tak Hanya Sayur Kol, Ada Juga Ombus-ombus
Pertama, campurkan tepung beras, tepung ketan, dan kelapa parut jadi satu. Lalu tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
Salah satu hal yang harus diperhatikan, menurut Chef Dwi, adalah pada tahap menuangkan air. Jangan memasukkan air telalu banyak.
Sebab, jika air terlalu banyak, maka adonannya akan menjadi lembek dan tidak akan terbentuk saat dikukus nanti.
Baca juga: Ayam Napinadar Khas Batak Bisa Diolah Tanpa Darah
Oleh karena itu, tuang air sedikit demi sedikit. Aduk adonan terus-menerus hingga konsistensinya sedikit padat.
Jika adonan sudah sedikit padat dan terbentuk remah-remah, maka konsistensi airnya sudah pas. Setelah itu, bungkus dengan daun pisang. Bentuk menyerupai kerucut agar cantik.
Jika kamu ingin menambah rasa manis, bisa masukkan gula merah di bagian dalam adonan kue sebelum dibungkus daun. Lalu kukus adonan selama lebih kurang 20-30 menit.
Baca juga: Mi Gomak, Mi Pedas Khas Batak
Saat menyajikan kue lampet ombus, Chef Dwi menggunakan beberapa kondimen, seperti keripik nangka, saus gula merah dan santan, serta unti.
Unti adalah kelapa parut yang disangrai hingga kecoklatan khas Bali. Unti bisa ditaburkan di atas lampet ombus untuk menambah rasa gurih dan aroma.
Sementara saus gula merah dan santan bisa dimakan bersama lampet ombus untuk memberikan rasa legit, gurih, dan mengikat rasa lampet ombus jadi satu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.