Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kopi Nasional, Berikut 6 Kopi Indonesia yang Mendunia

Kompas.com - 11/03/2020, 07:15 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil biji kopi terbaik. Banyak biji kopi yang diekspor ke luar negeri dan jadi primadona.

Pada momen Hari Kopi Nasional pada 11 Maret 2020, Kompas.com merangkum sejumlah biji kopi Indonesia yang mendunia.

Baca juga: Tipe Peminum Kopi di Indonesia, Kamu yang Mana?

Berikut enam kopi asal Indonesia yang dikenal dan disukai di dunia.

Kopi Aceh Gayo jadi salah satu yang paling populer di dunia. Menurut Cindy Herlin Marta, Co-Founder Shoot Me In The Head yang juga seorang Licensed Q Arabica Grader, kopi ini jadi yang paling banyak diekspor dari Indonesia.

Kopi Aceh Gayo ini termasuk jenis arabika karena tumbuhnya di ketinggian sekitar 1.000-1.200 mdpl. Selain itu, daerah Gayo juga sudah masuk sebagai daerah komoditas kopi internasional.

"Gayo juga sangat banyak kopinya. Bahkan di sana tanaman kopi bisa ditemukan di pinggir-pinggir jalan," jelas Cindy pada Kompas.com, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Melalui Warung Kopi, Aceh Menarik Wisatawan

Sementara itu, menurut Dadang Hendarsyah, selaku Unit Head da ICS Manager PT. Olam Indonesia Sunda Cluster, karakteristik rasa dari kopi Aceh Gayo adalah punya keasaman yang tinggi. Aromanya juga sangat kuat.

Selain itu, menurut William Heuw, owner dari Kopi Kangen, kopi Aceh Gayo juga punya rasa yang bold atau cenderung tajam. Biji kopi ini juga paling disukai oleh masyarakat Jepang.

 

Wisatawan yang berkeliling Pasar Bolu juga bisa berburu kopi toraja, baik dalam bentuk biji kopi maupun bubuk yang telah digiling.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Wisatawan yang berkeliling Pasar Bolu juga bisa berburu kopi toraja, baik dalam bentuk biji kopi maupun bubuk yang telah digiling.
Kopi Toraja asal Sulawesi jadi favorit masyarakat dari benua Eropa. Menurut William, karakter rasa kopi Toraja cukup berat, dengan body tebal dan tingkat keasaman rendah.

William melanjutkan, rasanya cenderung sangat pahit dan ada sedikit rasa earthy di dalamnya. Kopi di Toraja ada yang merupakan jenis robusta dan arabika.

Baca juga: Menyeruput Kopi Toraja di Bawah Kolong Jembatan, Nikmat!

  • Kintamani

Kopi Kintamani, Bali. Dok. Kemenparekraf Kopi Kintamani, Bali.
Kopi Kintamani dari Bali jadi kopi Indonesia yang juga cukup populer di dunia.

Kopi Kintamani merupakan jenis kopi arabika, karena ditanam di ketinggian lebih dari 1.000 mdpl. Letak kebunnya kebanyakan di dekat Gunung Batur.

Menurut William, kopi Kintamani memiliki rasa yang cenderung fruity atau terasa segar seperti ada jejak rasa buah. Body dari kopi ini juga tak tebal dengan aroma yang cukup kuat. Rasanya tak terlalu pahit.

Baca juga: Kopi Bali dan Papua Curi Perhatian di Wina

 

  • Jawa Barat

Koleksi kopi Jawa Barat di Gesa KopiKOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Koleksi kopi Jawa Barat di Gesa Kopi
Kopi Jawa Barat menurut Dadang sedang tren akhir-akhir ini. Menurutnya, kopi Jawa Barat merupakan gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang ditanam di sana.

Kopi Malabar, Pangalengan, dan lain-lain bersatu di bawah nama Jawa Barat.

"Dulu tidak dikenal karena tidak promosi. Banyak juga pedagang kopi yang ambil kopi dari Jawa Barat tapi pakai nama lain, kopi Aceh misalnya atau kopi Sumatera," kata Dadang.

"Makanya sekarang banyak petani yang bersatu pakai nama Jawa Barat," ujar Dadang.

Kopi Jawa Barat mulai diekspor pada 2012 lalu. Kini, negara-negara di benua Eropa dan Amerika jadi penikmat setia kopi Jawa Barat.

Menurut Dadang, kopi yang dihasilkan di Jawa Barat sebagian besar adalah arabika. Karakteristik rasanya sendiri cenderung manis dan punya tingkat keasaman yang cukup tinggi.

"Kopi Jawa Barat juga pada 2017 sempat menang kompetisi ya. Asal kopinya dari Gunung Puntang, kompetisi SCAA (Specialty Coffee Association of American)," tutur Dadang.

Baca juga: Unik! Kopi Jawa Barat Dijual di Kedai Kopi Australia, Diresmikan Ridwan Kamil

 

  • Papua

Ilustrasi kopi papuaKOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Ilustrasi kopi papua
Rasa kopi papua berbeda-beda. Menurut William, rasa biji kopi dari satu origin yang sama bisa saja jadi berbeda.

Pasalnya, bergantung pada proses pengolahan biji kopi dari mulai fermentasi, roasting, hingga penyeduhan.

Untuk kopi Papua, rasanya ada yang cenderung beraroma seperti bunga dengan rasa asam yang sedang. Ada juga yang punya body medium. Ada juga biji kopi yang punya rasa sedikit manis.

Baca juga: Nih, Kopi Papua Arabika Organik Penuh Khasiat

Jenis kopinya sendiri adalah kopi arabika. Pasalnya, daerah Papua memang cocok ditanami kopi arabika karena datarannya cenderung tinggi.

Semakin tinggi tanah yang digunakan untuk menanam kopi, akan semakin baik hasil kopi arabikanya.

  • Sumatra

Biji kopi Sumatra StarbucksKOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Biji kopi Sumatra Starbucks
Gerai kopi Starbucks punya ragam pilihan biji kopi, mulai dari asal Colombia, Ethiopia, Kenya hingga Sumatra. Dari banyak biji kopi, Sumatra adalah paling digemari.

"Kami menjual lebih dari 10 jenis biji kopi, tapi kopi Sumatera selalu menjadi nomor satu. Tak hanya di Indonesia, juga di seluruh dunia," kata Direktur Starbucks Indonesia Anthony Cottan dalam temu media di Starbucks Oakwood, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Baca juga: Ubah Petani Ganja jadi Petani Kopi, Budi Waseso Ingin Kopi Nusantara Semakin Terkenal

Kopi Sumatra diklaim paling seimbang karakternya, selain juga rasa kopinya sangat kuat. Berbeda dengan kopi asal Amerika Latin yang ringan, dan Afrika yang terlalu floral atau fruity.

Karakteristik berbeda dari biji kopi Sumatra itu dianggap pas untuk campuran bahan lain seperti gula dan susu, tanpa menghilangkan rasa dan aroma kopi.

"Sumatera sangat kuat dan bisa dinikmati dengan ragam cara," ungkap Cottan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com