KOMPAS.com - Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berencana mengunjungi Keraton Yogyakarta hari ini, Kamis (11/3/2020).
Mereka juga berencana mengunjungi beberapa tempat lain di Yogyakarta, seperti Kampung Cyber Patehan, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Candi Prambanan.
Berdasarkan pengumuman pihak Kraton Jogja melalui akun Instagram resminya, sehubungan dengan adanya kunjungan tersebut, wisata Kraton Jogja ditutup selama satu hari yaitu Rabu (11/3/2020). Wisata akan dibuka kembali seperti biasa pada Kamis (12/3/2020).
Khusus untuk Keraton Yogyakarta, tempat tersebut sudah melekat dengan citra wisata di Yogyakarta. Boleh dibilang, kurang lengkap berkunjung ke kota gudeg ini jika belum ke Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Tips Liburan Hemat ke Yogyakarta, Budget Rp 2 Juta Sudah Termasuk Tiket Pesawat
Dalam rangka kunjungan raja dan ratu Belanda, Kompas.com merangkum sejarah, wisata sekaligus keunikan dari Keraton Yogyakarta.
Dilansir Tribunnews.com, Keraton Yogyakarta adalah sebuah kompleks besar yang dirancang dengan teliti sebagai cerminan kosmologi Jawa.
Keraton dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I secara bertahap, kemudian selesai pada tahun 1790.
Keraton dibangun menghadap langsung ke arah utara--Gunung Merapi. Sementara di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.
Baca juga: Berkat Batik, Desa Giriloyo Yogya Bangkit Pasca-gempa
Lalu, paviliun kompleks Keraton Yogyakarta dibangun menurut kepercayaan kuno dan masing-masing fitur kompleks seperti halaman hingga pohon memiliki arti simbolis khusus berkaitan dengan filsafat Jawa yang luhur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.