Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah, Peraturan Unik, dan Wisata Keraton Yogyakarta

Kompas.com - 11/03/2020, 12:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.comRaja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berencana mengunjungi Keraton Yogyakarta hari ini, Kamis (11/3/2020). 

Mereka juga berencana mengunjungi beberapa tempat lain di Yogyakarta, seperti Kampung Cyber Patehan, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Candi Prambanan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Sehubungan dengan adanya kunjungan tamu negara, wisata Kraton Jogja akan ditutup selama satu hari pada Rabu (11/3). Wisata akan dibuka kembali seperti biasa pada Kamis (12/3) pukul 08:30-15:00 WIB. . Meski demikian, pameran ABALAKUSWA di Bangsal Pagelaran tetap dibuka seperti biasa dengan HTM Rp 5.000. Jam buka: Senin-Kamis: 09.00-16.00 Jumat-Minggu: 09.00-21.00 ... Due to an official visit that will take place at the royal court, the Palace tour will be closed for public for one full day on Wednesday (11/3). The Palace tour will re-open for public on Thursday (12/3) at 08:30-3.00 pm . However, the ABALAKUSWA exhibition at Bangsal Pagelaran will still be open for public as usual. Entrence Fee: 5 K Operational hours: Monday-Thursday: 09.00 am-04.00 pm Friday-Sunday: 09.00 am-09.00 pm __________ Info graphic: Tepas Tandha Yekti .... #infokratonjogja #karaton #kratonjogja #infokraton #jogja #yogyakarta #WisataBudaya #wisatajogjakarta #Kraton #Ngayogyakarta #mataram #budayajogja #jogja #jogjakarta #wisatajogja #wisatajogjakarta #jogjaku #budaya #budayaindonesia

A post shared by Kraton Jogja (@kratonjogja) on Mar 9, 2020 at 10:56pm PDT

Berdasarkan pengumuman pihak Kraton Jogja melalui akun Instagram resminya, sehubungan dengan adanya kunjungan tersebut, wisata Kraton Jogja ditutup selama satu hari yaitu Rabu (11/3/2020). Wisata akan dibuka kembali seperti biasa pada Kamis (12/3/2020).

Khusus untuk Keraton Yogyakarta, tempat tersebut sudah melekat dengan citra wisata di Yogyakarta. Boleh dibilang, kurang lengkap berkunjung ke kota gudeg ini jika belum ke Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Tips Liburan Hemat ke Yogyakarta, Budget Rp 2 Juta Sudah Termasuk Tiket Pesawat

Dalam rangka kunjungan raja dan ratu Belanda, Kompas.com merangkum sejarah, wisata sekaligus keunikan dari Keraton Yogyakarta.

  • Sejarah Keraton Yogyakarta

Dilansir Tribunnews.com, Keraton Yogyakarta adalah sebuah kompleks besar yang dirancang dengan teliti sebagai cerminan kosmologi Jawa.

Keraton dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I secara bertahap, kemudian selesai pada tahun 1790. 

Keraton dibangun menghadap langsung ke arah utara--Gunung Merapi. Sementara di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Baca juga: Berkat Batik, Desa Giriloyo Yogya Bangkit Pasca-gempa

Lalu, paviliun kompleks Keraton Yogyakarta dibangun menurut kepercayaan kuno dan masing-masing fitur kompleks seperti halaman hingga pohon memiliki arti simbolis khusus berkaitan dengan filsafat Jawa yang luhur.

Pemandu wisata (berbaju batik) mengantarkan wisatawan asing berkeliling Keraton Yogyakarta, Yogyakarta, Senin (31/1/2011).KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Pemandu wisata (berbaju batik) mengantarkan wisatawan asing berkeliling Keraton Yogyakarta, Yogyakarta, Senin (31/1/2011).

Keraton Yogyakarta memiliki sejumlah peraturan unik yang harus ditaati para wisatawan. Setidaknya ada tujuh peraturan yang harus diikuti.

Pertama, berfoto membelakangi keraton dianggap tidak sopan. Hal ini tak lepas dari keraton yang dianggap sebagai simbol raja. Kedua, tidak boleh berfoto membelakangi abdi dalem.

Baca juga: 7 Kuliner Legendaris di Yogyakarta, Oseng-oseng Mercon sampai Mangut Lele

Ketiga, disarankan untuk tidak menggunakan topi di keraton. Keempat, wisatawan tidak bisa duduk di sembarang tempat. Kelima, kamu tidak bisa menyentuh koleksi museum atau alat lain di keraton tanpa izin.

Keenam, wisatawan tidak diperkenankan membawa kereta bayi, koper atau sesuatu yang beroda. Ketujuh, kamu harus izin jika membawa kamera, termasuk ponsel.

Masyarakat umum dapat menaiki replika Kereta Kencana Keraton Yogyakarta untuk berkeliling daerah Malioboro dan Keraton Yogyakarta.ARSIP MARGARIA GROUP Masyarakat umum dapat menaiki replika Kereta Kencana Keraton Yogyakarta untuk berkeliling daerah Malioboro dan Keraton Yogyakarta.
Dilansir Tribunnews.com, Keraton Yogyakarta menyimpan 23 kereta kencana milik Kesultanan Yogyakarta.  Lokasi kereta kencana itu ada di museum Kareta Keraton Ngayogyakarta.

Puluhan kerata kuda yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta tersebut memiliki beragam kegunaan dan memiliki nama yang berbeda-beda pula.

Uniknya, beberapa kereta yang ada di museum ini masih digunakan dalam upacara-upacara kebesaran keraton.

Baca juga: 7 Kuliner Legendaris di Yogyakarta, Oseng-oseng Mercon sampai Mangut Lele

Beberapa acara tersebut seperti upacara penobatan Sultan, pernikahan putra Sultan, atau mengantar jenazah sultan ke tempat peristirahatan terakhir.

Beberapa koleksi museum yang cukup menarik di antaranya adalah Kareta Kanjeng Nyai Jimad. Kereta kuda tersebut merupakan pusaka Keraton, buatan Belanda pada tahun 1750.

Kereta ini adalah hadiah dari Raja Spanyol yang saat itu sudah memiliki hubungan dagang dengan pihak Kesultanan Yogyakarta.

  • Jam buka dan jadwal pertunjukan

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berlokasi di Jalan Rotowijayan Blok No 1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.

Tempat ini buka untuk wisata pada pukul 8.30 sampai 15.00 setiap hari kecuali hari Senin. Mulai tanggal 13 Januari 2020, setiap hari Senin libur untuk kunjungan wisata.

Pertunjukan Bangsal Srimanganti setiap Selasa sampai Minggu. Selasa pertunjukan Uyon-uyon pada pukul 10.00-12.00 WIB dan 12.30-14.30 WIB.

Rabu pertunjukan Wayang Golek pada 10.00-13.00 WIB. Kamis pertunjukan Wayang Kulit pada 10.00-13.00 WIB.

Jumat pertunjukan Macapat pukul 10.00-14.30 WIB. Sabtu dan Minggu pertunjukan Wayang Wong 10.30-13.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com