Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Belanda ke Candi Prambanan, Promosi Pariwisata Gratis di Tengah Isu Corona

Kompas.com - 12/03/2020, 11:05 WIB
Markus Yuwono,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Belanda Maxima Zorregueta Cerruti ke kawasan Candi Prambanan diharapkan membawa dampak positif.

Pasalnya, saat ini isu virus corona tengah merebak dan memengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Prambanan. 

"Bagi kami, destinasi di taman wisata Candi Prambanan ini suatu keuntungan besar. Di tengah isu corona yang begitu hebat, kita kedatangan tamu luar biasa," kata GM Unit Prambanan Aryono Hendro saat ditemui di Kompleks Candi Prambanan, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Raja Belanda ke Candi Prambanan, Ini Panduan Nonton Sendratari Ramayana Prambanan

Kunjungan rombongan Raja Belanda sempat mengikuti penutupan seminar ICRS di Museum Prambanan di Klaten, Jawa Tengah.

Seusai mengikuti penutupan, rencananya akan ada sesi foto di kompleks Candi Siwa, tetapi dibatalkan karena cuaca.

Rombongan melanjutkan menyaksikan sendratari Ramayana di Panggung Teater, dan langsung ke bandara.

Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Akses Transportasi Umum ke Candi Prambanan

Harapannya, kunjungan ini bisa digunakan untuk promosi dan membuktikan kepada dunia luar bahwa Candi Prambanan aman untuk dikunjungi.

"Ini istilahnya kampanye gratis bagi kita," ucap Aryono.

 

Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorregueta Cerruti menonton sendratari Ramayana di Teater tertutup Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Rabu (11/3/2020).Patrick van Katwijk Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorregueta Cerruti menonton sendratari Ramayana di Teater tertutup Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Rabu (11/3/2020).
Penurunan wisman ke Candi Prambanan

Aryono mengakui, wisatawan dari negara Eropa seperti Belanda mendominasi kunjungan setiap tahunnya.

Namun, karena isu virus corona, Aryono menyebutkan, kunjungan wisman ke Candi Prambanan pun mengalami penurunan sekitar 35 persen sejak awal Februari 2020.

Baca juga: Viral di Twitter Netizen Debat Siapa Pendiri Candi Prambanan, Ini Sejarahnya

Wisman dari beberapa negara Asia Timur, misalnya, sudah mulai berkurang. Adapun wisman China sudah tidak datang karena adanya larangan.

Namun, selain karena virus corona, penurunan juga karena berbarengan dengan low season. Adapun saat low season, biasanya penurunan di angka 10 persen. Namun, kali ini lebih dari itu.

"Karena beberapa penerbangan dibatalkan, (berdampak) menurunkan (kunjungan ke Candi Prambanan)," ucap Aryono.

Baca juga: 3 Paket Wisata Candi Prambanan 2020: Sunrise hingga Camping

Sementara itu, sebagai langkah preventif virus corona, pengelola Candi Prambanan juga melakukan pemantauan suhu tubuh, terutama wisman. Alasannya, wisman banyak berkunjung ke beberapa wilayah.

Selain itu, pengelola Candi Prambanan juga menyediakan hand sanitizer di pintu masuk dan beberapa lokasi lainnya, seperti toilet. Selain itu, ambulans dan petugas medis juga disiapkan.

Jika ditemukan wisatawan dengan suhu di atas 39 derajat celsius, maka akan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com