Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pisang, Inilah Salai Bandeng Khas Pemalang

Kompas.com - 12/03/2020, 21:08 WIB
Ari Himawan Sarono,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com - Salai biasanya dibuat dengan bahan dasar pisang. Namun apa jadinya jika salai kali ini dibuat dari ikan bandeng.

Baca juga: Mencicipi Sate Bandeng, Kuliner Khas Banten

 

Olahan baru salai bandeng ini berada di Desa Blendung, Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dibawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rukun Makmur.

Rumah produksi salai bandeng ramai dengan para pekerja yang umumnya wanita paruh baya.

Ada yang bertugas menjemur ikan bandeng yang sudah dibumbui, membuang isi perut ikan hingga melakukan pengepakan salai bandeng.

Baca juga: Bandeng Kedai Panorama, Sambalnya Luar Biasa...

Direktur BUMDes Rukun Makmur Sardiyan mengatakan olahan bandeng ini awalnya dibuat untuk membantu meningkatkan hasil petani yang kerap menjual dalam bentuk mentah.

Biasanya petani bandeng hanya bisa pas-pasan antara modal dan biaya produksi sehingga Sardiyan mencari ide olahan bandeng.

Baca juga: Mempelajari Berbagai Macam Olahan Ikan Bandeng untuk Dijual

"Jadi kita membantu petani menambah penghasilan karena ada produk olahan yang bisa menambah nilai jual. Konsumen juga senang tidak hanya bandeng presto, kini ada salai bandeng," kata Sardiyan, Senin (9/3/2020).

Membuat olahan bandeng inipun tidaklah sulit hanya membutuhkan waktu 2 hari. Ikan bandeng yang diambil dari tambak para petani akan dikupas dan dicuci lalu dibumbui.

Bandeng kemudian dijemur selama satu hari. Setelah itu masuk mesin oven dengan suhu 350 drajat selama lebih kurang 30 menit.

Pekerja di Bumdes Rukun Makmur Desa Blendun, Ulujami, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah melakukan pengemasan salai bandeng.Kompas.com/Ari Himawan Pekerja di Bumdes Rukun Makmur Desa Blendun, Ulujami, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah melakukan pengemasan salai bandeng.

"Kita kirim ke luar kota seperti Jawa Timur, Yogyakarta sampai Jakarta. Karena salai ini bisa bertahan selama 1 bulan tanpa disimpan di lemari es," lanjut Sardiyan.

Bila ada warga yang ingin mencicipi bisa langsung ke warung bumdes rukun makmur.

Salah seorang penikmat salai bandeng Sulung (35) warga Pemalang mengatakan rasa salai bandeng gurih. Apalagi digoreng kering dan dicolet sambal terasi.

"Pas sekali ada warung yang menyediakan salai bandeng ini. Kita langsung bisa mencicipi rasanya yang gurih karena digoreng. Terus ga amis juga ini selainya," kata Sulung.

Usaha salai bandeng ini baru berjalan satu bulan sejak Februari 2020 silam. Namun pemesan dari luar kota mereka yang penasaran membeli baik secara daring maupun konvensional.

Camat Ulujami Yanuar menjelaskan ada ribuan tambak bandeng di Kecamatan Ulujami, terutama yang terbesar ada di tujuh desa. Jumlah bandeng yang dihasilkan mencapai 30 hingga 40 ton dalam sekali panen.

"Semoga bisa membuat warga lebih sejahtera secara ekonomi karena adanya olahan salai bandeng ini," ujar Yanuar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com