Hidangan bubur hadir karena H.R. Suleman ingin berinovasi dengan bisnis kulinernya dan saat itu bubur sedang jadi tren masyarakat Ibu Kota.
Baca juga: Alasan Rumah Makan Legendaris Soto Betawi Haji Maruf Tak Membuka Waralaba
Martabak menjadi hidangan pertama yang dipilih H Suleman, tidak lepas dari pengaruh kebudayaan India dalam keluarganya.
H.R. Sulaeman diketahui masih memiliki darah India dari sang ibu.
"Pak Suleman saat itu berpikir jika bubur memang makanan yang bisa dimakan oleh semua kalangan, dari anak kecil, orang dewasa bahkan sampai orang sakit," jelasnya.
Saat hidangan bubur ditambahkan ke dalam menu, penjualan martabak jadi sedikit menurun.
Kini selain martabak, bubur dan canai Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman juga menghidangkan nasi goreng, mi rebus dan mi goreng.
Baca juga: Asal-usul Es Teler, Benarkah Berawal dari Kedai Es Teler Sari Mulia Asli?
Makanan paling favorit di sini adalah bubur telur seharga Rp 27.500.
Makanan lainnya bubur biasa Rp 24.200, martabak telur Rp 25.000 hingga Rp 66.000, ada pula canai seharga Rp 9.000. Serta tidak ketinggalan ada nasi goreng, mi goreng dengan harga Rp 22.000 hingga Rp 25.000.
Untuk mencicipi Bubur Cikini, kamu bisa langsung datang ke Jalan Cisadane Nomor 121, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman buka setiap hari mulai dari pukul 06.00 hingga 23.00 WIB.
Bubur Cikini H.R. Suleman merupakan rumah makan keempat dari liputan khusus bersambung "50 Tempat Makan Legendaris di Jakarta".
Artikel rekomendasi tempat makan legendaris di Jakarta ini akan tayang setiap Jumat selama 50 pekan ke depan. Nantikan kisah para perintis kuliner Jakarta berikutnya di Kompas.com.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan