Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Ajak Masyarakat Rasional Hadapi Wabah Virus Corona

Kompas.com - 13/03/2020, 12:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak dapat dipungkiri bahwa merebaknya virus corona (Covid-19) membuat masyarakat panik.

"Kami di Kemenparekraf melihat dua dampak secara ekonomi ada supply dan demand slide shock," jelas Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Fajar Utomo dalam acara konferensi pers Membangkitkan Kembali Pariwisata di Tengah Badai Corona, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Ffajar menjelaskan virus corona membuat orang takut sehingga membuat industri pariwisata menderita. Kendati demikian Fajar menyarankan agar masyarakat bersikap rasional menghadapi virus corona.

Baca juga: Devisa Pariwisata Indonesia Diperkirakan Hilang 1,5 Miliar Dollar AS karena Virus Corona

"Ini tentu kita ingin bersikap secara rasional. Tidak ekstrem yang terlalu takut, dan tidak terlalu loose (longgar). Rasional saja," kata Fajar.

Fajar menuturkan bahwa pihak Kemenparekraf sudah membuat edaran ke seluruh pihak yang terkait dalam industri pariwisata.

Surat edaran tersebut berupa langkah-langkah pencegahan dari perluasan dampak virus corona.

Pemandangan matahari terbit di Pulau Padar, Nusa Tenggara TimurKompas.com/Silvita Agmasari Pemandangan matahari terbit di Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur

"Saya percaya kawan-kawan di industri hotel dan restoran sudah lakukan SOP pencegahan seperti penjagaan sanitasi, adanya hand sanitizer, dan lain-lain," kata Fajar.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan juga sudah menyebarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada hotel dan restoran anggota PHRI untuk natisipasi pencegahan virus corona.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada.

Baca juga: Industri Hotel Lesu, Banyak Pekerja Hotel yang Dirumahkan

Dia menuturkan bahwa sejauh ini, angka kematian akibat virus corona mayoritas karena adanya sejarah penyakit pada pasien sebelum terjangkit corona.

Artinya, virus corona memiliki keterkaitan terhadap daya tahan tubuh yang menurun. Daeng mengatakan bahwa hal ini yang menyebabkan adanya kematian.

Daeng juga menuturkan bahwa bagian luar virus corona terdiri dari jaringan lemak. Maka dari itu, jika kamu rajin mencuci tangan pakai sabun ada kemungkinan virus tersebut akan mati.

"Sering cuci tangan pakai sabun, tidak sering memegang daerah muka (dekat mulut, hidung, dan mata). Menjaga kebersihan itu sangat penting," jelas Daeng.

Baca juga: Jangan Takut ke Hotel dan Restoran, Ada SOP Antisipasi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com