Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubur Cikini yang Legendaris, Langganan Para Turis

Kompas.com - 14/03/2020, 08:03 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berangkat dari usaha sederhana yang dirintis pada 1960an, Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman kini membuahkan hasil. 

Kedai bubur yang terkenal dengan nama Bubur Cikini ini punya banyak pelanggan setia. Bahkan penggemar Bubur Cikini juga banyak berasal dari luar negeri. 

Tak sedikit turis yang merapat ke kedai Bubur Cikini yang terletak di Jalan Cisadane Nomor 121, Cikini, Jakarta Pusat.

Baca juga: Perjalanan Bubur Cikini yang Legendaris, Sering Kucing-kucingan dengan Petugas Keamanan

Jhony karyawan Bubur Cikini sejak 2014, pernah menyaksikan beberapa turis sengaja datang ke Bubur Cikini.

"Ada dulu turis dari China dan Malaysia, ke sini bawa koran dan majalah media sana yang mengulas soal Bubur Cikini," jelas Jhony, saat ditemuin di Bubur Cikini, Minggu (29/2/2020).

"Dia pengen cobain katanya banyak yang ngomongin Bubur Cikini di sana," lanjutnya.

Selain itu juga banyak turis yang mampir dengan membawa kertas catatan.

Proses peletakan kuning telur di atas bubur, khas bubur cikiniKompas.com / Gabriella Wijaya Proses peletakan kuning telur di atas bubur, khas bubur cikini

Catatan itu bertuliskan makanan apa saja yang ingin ia pesan. Ternyata catatan itu berasal dari rekan-rekannya yang merekomendasikan Bubur Cikini.

"Jadi estafet gitu, mereka tulis dan datang ke sini dengan memo. Itu infonya dari temen-temannya yang sudah pernah ke burcik. Banyak yang seperti itu," jelas Jhony.

"Alhamdulilah mereka banyak yang suka. Ada yang ngomong 'the best' gitu. Sampai ada yang minta bungkus buat dibawa," tambahnya.

Baca juga: Bubur Cikini H.R. Suleman, Kedai Bubur Legendaris Jakarta Sejak 1960-an

Selain disukai turis, Bubur Cikini juga dipesan beberapa rumah sakit. 

Alasanya karena Bubur Cikini dinilai sehat dan tak menggunakan bahan pengawet.

Bubur telur di Bubur Ayam Cikini H.R. SulemanKompas.com / Gabriella Wijaya Bubur telur di Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman

Bubur Cikini tidak memiliki rasa yang menonjol, rasanya tawar dan ada sepintas rasa gurih gurih dari kaldu ayam.

Inilah yang jadi ciri khas Bubur Cikini. Bubur tidak dicampur dengan garam ataupun lada.

Bubur cikini terdiri dari bubur, cakue, emping, tongcai, kuning telur dan suiran ayam kampung. Makanan paling favorit di sini adalah bubur telur seharga Rp 27.500.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com