Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penjual Empon-empon di Pasar Jatinegara, Diserbu Pengunjung Usai Viral Berita Soal Corona

Kompas.com - 14/03/2020, 18:08 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empon-empon diburu oleh masyarakat sejak wabah virus corona.

Empon-empon adalah nama kelompok tanaman yang membentuk simpanan senyawa atau sekumpulan akar tanaman yang menjadi rempah.

Empon-empon terdiri dari jahe, kunyit, lengkuas, temulawak, sunti, dan temu kunci.

Baca juga: Apa itu Empon-empon?

Semenjak viral berita empon-empon mampu meningkatkan imun tubuh, rempah ini seakan naik daun. Masyarakat yang dulunya tidak tahu soal empon-empon kini langsung memborong untuk stok di rumah.

Salah satu penjual empon-empon di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Ia (38) membagikan kisahnya saat dikerubungi pengunjung. Kejadian ini sekitar Senin sampai Rabu pada 2-4 Maret 2020.

Baca juga: Cara Membuat Jamu dari Empon-empon

"Waktu itu ramai sekali saya sampai tidak duduk menjuali pelanggan yang datang," jelasnya kepada Kompas.com di Pasar Jatinegara, Kamis, (12/3/2020).

Ia bersama sang suami sibuk melayani pengunjung yang membeli empon-empon dan jamu lainnya pada pagi, siang, dan malam hari.

Sepanjang hari ia menyaksikan bagaimana masyarakat yang memborong empon-empon.

Bahkan dirinya ikut membantu menjelaskan khasiat dari masing-masing isian minuman empon-empon. Baginya saat itu, jam makan dan jam istirahat menjadi hal yang langka.

Ia (38) penjual rempah, jamu di Pasar JatinegaraKompas.com / Gabriella Wijaya Ia (38) penjual rempah, jamu di Pasar Jatinegara

Selesai makan, ibu satu anak ini harus kembali melayani pengunjung dan terus berdiri sampai  lapaknya tutup.

Hal ini berjalan selama tiga hari berturut-turut dan menjadi suatu berkat yang Ia dan suami syukuri.

Banyaknya permintaan empon-empon mengakibatkan harga jual naik, itu sudah lumrah terjadi.

Ia mengaku saat berita tentang empon-empon mampu menangkal corona baru mencuat, harga seluruh komponan empon-empon mengalami kenaikan, tetapi yang paling signifikan adalah jahe merah.

Harga normal jahe merah dulu sebesar Rp 60.000 per kilogram. Namun harga jahe merah melonjak naik dua kali lipat sebesar Rp 120.000.

Untungnya selama beberapa hari harganya mulai menurun sedikit demi sedikit. Namun untuk saat ini masih belum stabil, harga jahe merah masih di angka Rp 80.000.

"Yang kemarin turun jadi Rp 100.000 lalu sekarang turun lagi jadi Rp 80.000, ya masih selisih banyak dari harga normal," jelasnya.

Hal yang sama juga dialami seorang wanita yang akrab disama Haji Cabai, sebab terkenal menjual cabai dan empon-empon. Dirinya mengaku jika harga jahe merah kini masih melambung naik dan belum stabil.

Empon-empon di Pasar JatinegaraKompas.com / Gabriella Wijaya Empon-empon di Pasar Jatinegara

Namun walaupun harga tetap tinggi, peminat jahe merah banyak dan tidak berkurang. Selain itu, empon-empon masih banyak dicari hingga kini.

Penjual rempah di Pasar Jatinegara itu mengaku merasa beruntung memiliki banyak stok empon-empon.

Sebab untuk membeli empon-empon ke pemasok dia mengaku tidak sanggup, karena harganya terlalu mahal.

"Saat ini di supplier juga masih mahal, jahe merah terutama," ujar wanita 70 tahun itu.

Ibu Haji Cabai mengatakan jika sebenarnya empon-empon sudah terkenal di kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sekitarnya.

"Sebetulnya empon-empon itu sudah ada sejak dulu sekali, tetapi karena corona ini jadi banyak orang yang cari," jelas Haji Cabai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com