Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membuat Kue di Rumah Bisa Hilangkan Stres saat Karantina karena Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 08:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber eater


JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona atau Covid-19 yang cepat membuat masyarakat di daerah terjangkit perlu berdiam diri di rumah dan membatasi aktivitas di luar.

Kendati demikian, berdiam diri di rumah bukan perkara mudah, karena biasanya dihinggapi rasa bosan dan bingung apa yang ingin dilakukan.

Baca juga: Cara Membuat Kue Lampet Ombus Khas Sumatera Utara

Dilansir situs Eater, salah satu cara untuk membunuh rasa bosan adalah dengan membuat kue.

Dengan beragam kecanggihan masa kini, kamu bisa mencari kue apa saja yang cocok dibuat untuk menghilangkan rasa bosan di rumah melalui media sosial.

Kamu bisa mencari dan menemukannya lewat scrolling Instagram maupun Twitter.

Baca juga: Sejarah Perang Klaim di Balik Lava Cake, Kue yang Antar Eric Juara MasterChef Indonesia

Membuat kue di tengah kecemasan seperti virus corona sebenarnya bukan hal baru. Hal ini pernah ditulis Julia Moskin, New York Times; dan Amanda Mull, The Atlantic's.

Keduanya mengatakan, membuat kue sebagai respon mengurangi stres akibat pekerjaan sehari-hari.

Milenial Amerika, misalnya, tengah memandang membuat kue untuk melegakan di tengah kecemasan hidup. Mull menulis, membuat kue adalah bentuk perawatan diri yang murah, mudah dan mendalam.

Baca juga: Bongko Pisang di MasterChef Indonesia, Ini 8 Kue yang Dibungkus Daun Pisang

 

Ilustrasi French pastries.shutterstock.com/Elena+Dijour Ilustrasi French pastries.
Sementara itu Moskin mengatakan membuat kue merupakan jawaban untuk rasa stres yang seringkali karena rutinitas pekerjaan.

Mengutip kata-kata profesor psikologi Tim Pychyl, Moskin menuliskan, procrastibaking adalah strategi yang digunakan secara tidak sadar dan membuat kita merasa terampil, memelihara, dan berbudi luhur di masa kini untuk sementara mengalihkan diri dari masa depan.

Wabah virus corona membuat beberapa negara seperti China dan Korea Selatan terpaksa membuat penduduknya mengurung diri di rumah dalam jangka waktu lama.

Baca juga: Cara Membuat Kue Sarimuka Khas Lombok

Akhirnya, banyak orang yang di karantina melakukan kegiatan masak di rumah. Mereka menghabiskan waktu untuk menonton pelajaran memasak online

Kemudian menantang diri mereka untuk menggunakan bahan-bahan terbatas secara kreatif, dan mengikuti resep viral dari akun media sosial.

Namun, perlu diketahui, memanggang dan memasak adalah hal berbeda ketika karantina.

Baca juga: Tips Buat Roti dan Kue ala Perancis di Rumah

Menurut penulis makanan Charlotte Druckman, editor buku Women on Food, orang hanya bisa makan makanan penutup ketika dikarantina.

 

Ilustrasi French pastries.shutterstock.com/shebeko Ilustrasi French pastries.
Selain itu, orang juga tidak memiliki banyak ruang kosong di kulkas untuk menyimpan banyak roti pisang dan pound cake.

Seorang penulis yang tinggal di Los Angeles, Katie Okamoto, tengah mengarantina dirinya sendiri dan membuat kue.

Ada rasa bangga, karena kue tersebut hasil dari jerih payahnya sendiri, bukan dari membeli sesuati dari toko atau membeli makanan kaleng dan kering di awal bulan.

Baca juga: Nama Mirip, Ini Bedanya Kue Macaron dan Macaroon

Dibanding membeli berkaleng-kaleng San Marzano dan minyak zaitun, menurut Okamoto, kamu bisa beli mentega dan gula yang tahan lebih lama dan digunakan untuk membuat kue.

"Ini adalah hal yang bisa dilakukan jika kamu pergi belanja. Saya pikir kita semua membutuhkannya sekarang," lanjutnya.

Okamoto mengatakan, memanggang kue adalah proses meditatif. Menurutnya, menggunakan tangan untuk memanggang sama halnya dengan aktivitas berolahraga.

Baca juga: Sejarah Macaron, Kue yang Jadi Tantangan Peserta MasterChef Indonesia

Ia melakukan hal tersebut untuk melatih kesehatan mental.

Sementara itu, banyak ahli psikiater juga mengatakan, memanggang kue adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukan ketika karantina.

 

Ilustrasi kue keringKOMPAS/Rony Ariyanto Ilustrasi kue kering
Philip Muskin, seorang profesor psikiatri Universitas Colombia dan Sekretaris Asosiasi Psikiatri Amerika mengatakan kepada Mull untuk The Atlantic, memanggang memiliki dampak emosional untuk memengaruhi suasana hati, seperti meditasi dan latihan pernapasan.

"Memanggang itu mindful. Mindfulness berarti memerhatikan diri sendiri pada saat ini dan tidak berada di masa lalu atau masa depan, tetapi benar-benar berada di sana," kata Philip Muskin.

Baca juga: Catat, Panduan Lengkap Soal Kue Keranjang

Druckman juga mengatakan, memanggang dapat menanamkan rasa kontrol dan kreativitas.

"Saya pikir banyak berhubungan dengan kontrol, perasaan kamu ketika memulai sesuatu dan menyelesaikannya dalam periode waktu tertentu," kata Druckman,

"Seringkali ketika memanggang, kita ingin punya ide kreatif misalnya ingin memasukkan bubuk malt ke dalam kue ini," lanjutnya.

Baca juga: Enek Makan Kue Keranjang yang Legit? Coba Masak Goreng Gurih

Ikuti peliputan dari hari ke hari tentang wabah ini dalam Liputan Khusus Wabah Virus Corona dan Indonesia Positif Terinfeksi Virus Corona di Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber eater
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com