PEKALONGAN, KOMPAS.com - Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan memiliki 4.000 hektar lahan durian.
Menurut Kepala Desa Lemahabang Agus Wijayanto, padahal dulu warga di kawasan ini menanam pohon sengon.
Baca juga: Durian Shinta, Durian Organik asal Semarang yang Punya Banyak Penggemar
Diketahui bahwa Kecamatan Doro merupakan salah satu kecamatan penghasil durian di Kabupaten Pekalongan.
Selain Doro, Kecamatan Karanganyar dan Talun juga penghasil buah durian di Pekalongan.
Terdapat suatu kebiasaan unik yang dilakukan oleh warga Desa Lemahabang terkait dengan hasil panen durian.
Baca juga: Mengapa Durian Jatuh dari Pohon Lebih Lezat?
Sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang melimpah, para petani durian di Desa Lemahabang menggelar kirab gunungan hasil bumi.
Uniknya gunungan dibuat dari buah durian, rambutan, hingga nanas yang merupakan hasil bumi desa setempat.
Baca juga: 7 Cara Memilih Durian yang Sudah Matang, Manis, dan Banyak Daging
Hasil panen durian di Desa Lemahabang biasanya sudah habis pada Januari, tetapi tahun 2020 ini masih durian masih ada hingga Februari.
Prosesi tasyakuran panen durian ini diawali dengan kirab gunungan yang dibawa oleh para petani berkeliling desa sepanjang 3 KM. Kirab diikuti warga, perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.
Meriahnya kirab diramaikan dengan iringan musik marching band. Setelah kembali ke balai Desa Lemahabang gunungan durian dikumpulkan dengan ribuan butir rajah buah tersebut yang sudah tersedia di aula.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.