Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2020, 22:58 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

Sumber abc.net.au

KOMPAS.com - Warga Australia yang ingin kembali ke Australia, diimbau untuk pulang secepatnya menggunakan pesawat komersil.

Imbauan ini dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, seperti mengutip Abc.au.net.

Pada minggu lalu, pemerintah federal mendorong warga Australia untuk mempertimbangkan kembali apakah perjalanan ke luar negeri diperlukan atau tidak, terlepas dari destinasinya.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Australia Larang Kunjungan Pelancong yang Datang dari China

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memperingatkan bahwa traveler Australia bisa saja tak dapat kembali ke Australia, mengingat banyak negara yang mulai menutup perbatasan mereka untuk cegah penyebaran virus corona ( Covid-19 ).

Baca juga: Travel Ban Australia Terkait Corona, Pariwisata Rugi Rp 9 T Per Minggu

Terdapat pula peringatan bahwa bantuan konsuler akan dibatasi terkait pembatasan gerak selama wabah virus corona berlangsung.

Lansekap Sungai Murchison di Kalbarri National Park, Australia Barat. SHUTTERSTOCK/NICOLE KWIATKOWSKI Lansekap Sungai Murchison di Kalbarri National Park, Australia Barat.

Pada Minggu (15/3/2020), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan bahwa setiap orang yang datang ke Australia harus menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari.

Mengingat makin banyak negara menutup perbatasan atau mengeluarkan larangan kunjungan, perjalanan ke luar negeri menjadi semakin kompleks dan sulit.

Warga Australia di luar negeri mungkin saja tak bisa kembali walaupun telah merencanakannya.

"Pertimbangkan apakah kamu mempunyai akses kesehatan dan support system bila kamu sakit di luar negeri. Jika kamu memutuskan untuk kembali ke Australia, lakukan secepat mungkin," begitu bunyi salah satu imbauan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, mengutip abc.au.net.

Imbauan tersebut dikeluarkan karena kemungkinan adanya risiko terinfeksi virus corona yang tinggi, sedangkan sistem kesehatan di luar negeri mungkin saja tak selengkap di Australia.

"Sistem perawatan kesehatan di beberapa negara mungkin saja sedang dalam kondisi susah payah dan alatnya tak selengkap di Australia atau bahkan bisa saja tak dapat membantu warga asing," imbuh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

Panorama Sydney Opera House di kala matahari terbenam, (22/8/2010).SHUTTERSTOCK/LAUREN ORR Panorama Sydney Opera House di kala matahari terbenam, (22/8/2010).

Banyak negara yang mulai mengeluarkan larangan kunjungan maupun pembatasan gerak.

Kebijakan tersebut cukup sering cepat berubah, tergantung pada kondisi wabah virus corona. Rencana perjalanan warga Australia mungkin akan terganggu.

Bahkan bisa saja harus menjalani karantina atau ditolak masuk oleh beberapa negara.

Ikuti peliputan dari hari ke hari tentang wabah ini dalam Liputan Khusus Wabah Virus Corona dan Indonesia Positif Terinfeksi Virus Corona di Kompas.com.

Baca juga: Panduan Lengkap Menghadapi Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber abc.net.au
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Travel Update
Cara Mengisi Malaysia Digital Arrival Card

Cara Mengisi Malaysia Digital Arrival Card

Travel Update
Menparekraf Upayakan Penerbangan Langsung 'On Demand' ke Labuan Bajo

Menparekraf Upayakan Penerbangan Langsung "On Demand" ke Labuan Bajo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com