Saat social distancing, masyarakat diminta untuk membatasi diri menjalin kontak fisik secara langsung dengan orang lain, yang bisa memungkinkan virus menular dari satu orang ke orang lainnya.
Social distancing setidaknya dilakukan selama 14 hari, sesuai dengan lamanya masa inkubasi virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, ini.
Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?
Lantas, apakah pencegahan semacam ini efektif?
Seperti yang diulas Kompas.com, fakta-fakta di China dan sejumlah negara yang telah memberlakukan social distancing dan work from home, yakni terjadi perlambatan penyebaran setelah hal itu dilakukan.
Perbandingannya adalah dengan saat sebelum atau tidak ada pembatasan yang efektif.
Sejarah wabah flu Spanyol pada 1918, misalnya, memperlihatkan pula efektivitas pembatasan interaksi sedini mungkin terhadap jumlah kasus, penyebaran lanjutan, dan atau tingkat kematian.
Semakin awal pembatasan interaksi itu diterapkan, jumlah kasus yang terjadi lebih sedikit dibandingkan wilayah lain yang berbeda terlalu lama sebelum menerapkan pembatasan interaksi ini.