Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Traveling ke Eropa, Uni Eropa Tutup Semua Perbatasan Schengen Selama 30 Hari

Kompas.com - 18/03/2020, 13:02 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Semua negara anggota Area Schengen telah menyetujui rencana yang diajukan oleh Komisi Uni Eropa yang mengatur soal penutupan perbatasan eksternal selama kurang lebih 30 hari.

Ini menjadi salah satu langkah ekstrem untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona.

Dilansir dari Schengen Visa Info, langkah ini diumumkan Selasa (17/3/2020) dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Konsul Eropa Charles Michel.

Mereka menjelaskan bahwa semua perbatasan akan ditutup selama 30 hari dan tidak mengizinkan perjalanan yang tidak penting.

Baca juga: Malaysia Lockdown, Turis Asing Tidak Bisa Masuk

“Dari empat prioritas yang ada, pertama adalah untuk ‘mencegah penyebaran virus’. Kami mendukung langkah yang ditawarkan oleh Komisi terkait pengelolaan perbatasan. Kami harus memastikan jalur obat, makanan, dan keperluan penting lainnya serta warga negara kami harus bisa pulang ke negara asalnya masing-masing,” ungkap Michel.

“Solusi paling memadai untuk para pekerja yang harus melintasi perbatasan nantinya akan dirumuskan. Untuk membatasi penyebaran virus ini secara global, kami setuju untuk membatasi akses terbatas yang terkoordinasi selama 30 hari untuk perjalanan yang tidak penting ke Uni Eropa. Hal itu sejalan dengan rencana yang diajukan oleh Komisi,” tambahnya.

Uni EropaShutterstock Uni Eropa

Sementara itu, Presiden von der Leyen mengatakan bahwa rencana ini didukung oleh negara-negara anggota.

Mereka pun menunjukan pendekatan yang sama dan sejalan dengan kekhawatiran mengenai perbatasan eksternal.

“Topik yang besar pada hari ini tentu saja perbatasan internal serta konsekuensi pembatasan di sana. Sangat penting untuk kita kembali membuka situasi ini karena kita tahu bahwa terlalu banyak orang yang terjebak di dalam area Uni Eropa dan tidak bisa pulang ke negara masing-masing,” ujar von der Leyen.

Bagaimana Inggris?

Ia juga menambahkan bahwa Inggris tidak berencana untuk melakukan poin-poin pembatasan seperti yang Uni Eropa lakukan.

Namun von der Leyen tidak mau memberikan detil khusus mengenai bagaimana Irlandia akan melakukan langkah-langkah pembatasan terkait penutupan perbatasan eksternal.

Pengajuan penutupan perbatasan ini diumumkan oleh von der Leyen, Senin (16/3/2020). Ia mengungkapkan bahwa semakin sedikit orang bepergian, akan lebih mudah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Pelarangan perjalanan ini akan berfek pada semua warga negara non-Uni Eropa yang akan berkunjung ke sana.

Kecuali penduduk jangka panjang, keluarga dari warga negara Uni Eropa dan diplomat, pekerja antar perbatasan, pekerja kesehatan, dan orang-orang yang membawa keperluan sehari-hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com