Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Perlu Diedukasi Soal Penutupan Tempat Wisata, Kenapa?

Kompas.com - 19/03/2020, 12:02 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti mengatakan, penutupan wisata yang merupakan bagian dari pencegahan penularan virus atau Covid-19 dinilai tepat, namun perlus disertai edukasi terhadap masyarakat.

"Sehingga jangan sampai terjadi penutupan di satu area wisata misalnya menyebabkan orang bergerak ke tempat wisata yang lain yang tidak ditutup artinya masyarakat belum memahami makna dari penutupan area wisata tersebut," kata Sri dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dikutip dari Antara, di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Tunda Liburan Kamu, Saatnya Cegah Penyebaran Virus Corona

Jika masyarakat diedukasi dengan baik, maka mereka memiliki pemahaman dan pengertian bahwa penutupan tempat wisata sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Jika demikian, warga dapat mendukung upaya pemerintah tersebut, dan kepatuhan terhadap kebijakan itu muncul.

"Yang perlu diperhatikan sebetulnya adalah harus disertai dengan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat mengapa tempat-tempat atau area publik (area wisata) tersebut ditutup," ujarnya.

Baca juga: Traveler Indonesia Diimbau Segera Pulang dan Batasi Pergi ke Luar Negeri

Dia menuturkan, penutupan area wisata bila dilakukan pemerintah daerah dengan pertimbangan tertentu bisa dikatakan tepat tergantung dari analisis yang sudah dilakukan masing-masing pemerintah daerah.

"Karena pemerintah daerah saya percaya mengetahui persis situasi daerahnya dan apa yang terbaik bagi warganya," tuturnya.

Baca juga: Indonesia Tunda Sebulan Bebas Visa dan Visa on Arrival untuk Turis Asing

Penutupan area wisata tersebut juga akan mendukung efektivitas kebijakan jarak sosial atau social distancing dalam upaya memutus penyebaran virus corona.

"Pesan pentingnya adalah menghindari kerumunan atau keramaian, harus menjaga jarak itu disebut dengan social distancing," ujarnya.

Sebagaimana diketahui virus penyebab Covid-19 dapat tertular antarmanusia.

Oleh karena itu, kontak antarorang harus dibatasi misalnya dengan menghindari kerumunan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: [POPULER TRAVEL] Tunda Liburan | Malaysia Lockdown

Pentingnya social distancing

Social distancing diyakini menjadi salah satu cara efektif untuk menekan angka penyebaran, meski tak bisa menghilangkan virus.

Social distancing atau jarak sosial adalah mengambil jarak dengan menghindari kerumunan, pertemuan publik, dan tak mendatangi pertemuan dalam kelompok besar.

Artinya, ada ruang yang cukup antara satu orang dengan orang lain sehingga menghilangkan rute transmisi virus.

Baca juga: Cara Penularan Virus Corona dan Alasan Pentingnya Social Distancing

 

Setiap orang diingatkan menerapkan social distancing agar tak terjadi seperti kasus di Italia.

Tak ada yang mengira bahwa Italia kini menyumbang 15 persen dari total infeksi di dunia dengan 31.500 kasus dan 2.500 di antaranya meninggal dunia.

Adapun pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghambat atau menekan laju penularan virus corona, di antaranya:

  • Menghindari kontak dekat dengan pasien penderita penyakit saluran pernapasan akut
  • Sering mencuci tangan dengan sabun atau menjaga kebersihannya dengan hand sanitizer berkadar alkohol minimal 70 persen
  • Menghindari kontak dengan peternakan atau binatang liar tanpa perlindungan Menjaga dan memperkuat imunitas tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com