Tak itu saja, Pempek Megaria juga memiliki dapur pusat untuk tempat pembuatan pempek.
Jika menggunakan sistem waralaba atau cabang dengan dapur pusat, Rudi khawatir bahwa kualitas pempeknya akan terganggu.
Baca juga: Alasan Rumah Makan Legendaris Soto Betawi Haji Maruf Tak Membuka Waralaba
Terkait penerus, Rudi mengaku hingga kini tak tahu siapa yang akan meneruskan nama Pempek Megaria. Ia belum mengetahui apakah anak-anaknya mau meneruskan bisnisnya ini.
Rudi berharap bisa menjalankan bisnisnya ini hingga tua nanti. Salah satu harapannya, ia ingin makanan lokal Indonesia punya level yang lebih tinggi dan disukai oleh anak-anak Indonesia.
“Kalau ulang tahun anak-anak kan biasanya minta makanan fast food. Nah saya inginnya mereka tuh minta makan pempek, bakso, siomay untuk merayakan ulang tahun gitu,” tutup Rudi sambil tertawa.
Pempek Megaria merupakan rumah makan kelima dari liputan khusus bersambung "50 Tempat Makan Legendaris di Jakarta".
Artikel rekomendasi tempat makan legendaris di Jakarta ini akan tayang setiap Jumat selama 50 pekan ke depan. Nantikan kisah para perintis kuliner Jakarta berikutnya di Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.