BANGKA, KOMPAS.com – Kabupaten Bangka memiliki ragam pilihan kuliner menarik yang patut dicoba, salah satunya adalah Martabak Arang Acun.
Martabak manis ini punya keunikan sendiri, karena menggunakan arang bambu Jepang sebagai bahan tambahan dalam adonan martabak.
"Arang bambu juga bisa untuk detoks tubuh, mengurangi asam lambung, dan kalau pakai arang bambu makan martabaknya tidak bikin mual," tutur pemilik Martabak Arang Acun, Hendry Acun, saat ditemui Kompas.com, Jumat (6/3/2020), Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Baca juga: Cumasi, Durian Premium dari Bangka Belitung
Hendry menuturkan, penggunaan arang dalam pembuatan martabak bangka merupakan sebuah tradisi tersendiri. Namun, biasanya arang digunakan sebatas bahan pembakar martabak.
Pembakaran martabak menggunakan arang masih dilakukan hingga kini di beberapa tempat seperti di Pangkalpinang dan Toboali.
Namun, Hendry mengklaim, pemanfaatan arang bambu sebagai bahan dari adonan martabak hanya di tempatnya saja.
Baca juga: Bakmi Bangka Tak Melulu Daging Babi, Toppingnya Ada Banyak
Lambat laun, dia ingin melakukan eksperimen lebih lanjut sembari tetap menjaga tradisi pembuatan martabak bangka.
"Awalnya arang bambu hanya digunakan setengah sendok makan takarannya, tapi ternyata kurang, karena warna hitam dalam adonan belum terlihat," kata Hendry.
"Hingga akhirnya saya menemukan takaran arang bambu yang pas untuk membuat adonan martabak arang," kata Hendry.
Baca juga: Rahasia Bakmi Bangka yang Membuatnya Beda dengan yang Lain
Martabak arang tersebut kemudian dia coba. Saat gigitan pertama, martabak arang diklaim tidak menyebabkan rasa mual.
"Ini juga sudah dibuktikan oleh para pembeli Black Sweet Bamboo (nama hidangan martabak arang milik Hendry)," kata Hendry.
"Biasanya kalau martabak manis biasa, mereka sudah mual meski hanya baru makan satu potong. Tetapi ini mereka bisa makan lebih banyak potongan martabak," lanjutnya.
Baca juga: Rekomendasi 4 Penginapan di Sungailiat Bangka
Dilihat dari tampilannya, martabak berwarna hitam pekat tersebut terlihat menggiurkan karena topping ditaruh begitu banyaknya hingga sedikit tumpah.
Berbeda dari martabak lain, bagian pinggir martabak arang tidak memiliki kulit yang renyah melainkan lembut.
Baca juga: 6 Spot Foto Instragramable di Eco Park Sungailiat Bangka
Sementara tekstur kulit secara keseluruhan juga lembut dan sedikit menyerupai spons sehingga mudah digigit.
Biasanya, hasil akhir dari martabak manis sedikit alot dan membuatnya sulit untuk digigit pertama kali. Namun, hal ini tidak akan ditemukan saat mencoba martabak arang yang mudah putus dalam sekali gigit.
Martabak arang tersebut juga memiliki takaran adonan dan bahan pelengkap lain yang pas, sehingga topping tidak mudah berjatuhan dan tetap menempel pada bagian dalam martabak.
Rasa tersebut juga sedikit menetralisir rasa manis dari topping susu dan keju. Jika kamu tidak terlalu suka martabak terlalu manis, kamu akan suka martabak arang ini.
Selain rasa, martabak arang tersebut juga memiliki percampuran wangi mint dan bubuk cokelat saat adonan dibakar di atas loyang.
Baca juga: Mimpi Bangka Bangun Pariwisata Berskala Internasional
Selain penggunaan arang bambu Jepang, terdapat keunikan lain dari kedai martabak ini yaitu nama yang terpampang dalam spanduk.
Bertuliskan “dr. Hendry Acun, Sp. MBA, S.pd”, ternyata seluruh gelar tersebut bukanlah gelar sesungguhnya melainkan sebuah singkatan.
"Dr" untuk Dapur, "Sp" untuk Spesialis, "MB" untuk Martabak, "A" untuk Arang, dan "S.pd" untuk Serabi pakai durian.
Baca juga: Mi Koba Khas Bangka, Mi dengan Kuah Kaldu dan Topping Ikan
Martabak Arang Acun terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 107, Sungailiat, Bangka. Kedai martabak tersebut terletak tepat di seberang Hotel Sejati dan di sebelah Stadium OROM.
Tempat yang sudah beroperasi dari pertengahan tahun 2017 tersebut buka setiap hari mulai pukul 14:00 – 22:00 WIB.
Menu yang dihadirkan memiliki harga beragam tergantung ukuran dan topping martabak.
Untuk menu original terdapat rasa coklat, kacang, wijen, dan keju. Harga dibanderol mulai dari Rp 15.000 – Rp 30.000 untuk ukuran kecil.
Baca juga: Gencarkan Sport Tourism, Bangka Gelar Sungailiat Adventour Trail 2020
Sementara untuk ukuran besar, harga mulai dari Rp 25.000 – Rp 40.000.
Kemudian harga wisatawan mancanegara, harga mulai dari Rp 45.000 – Rp 60.000 untuk ukuran kecil, dan Rp 65.000 – Rp 80.000 untuk ukuran besar.
Apabila kamu ingin topping tambahan, kamu bisa pilih antara pisang, kismis, jagung, ovomaltine, atau nutella yang dibanderol mulai dari Rp 5.000 – Rp 20.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.