Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandeng Presto Aceh, Tanpa Duri dan Dinikmati dengan Sambal Pedas

Kompas.com - 23/03/2020, 10:05 WIB
Masriadi ,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Jemari lentik Desi Fitria Putri cekatan membolak-balik ikan bandeng di tungku. Penjepit besi diangkat pelan, kemudian dibalik agar ikan matang merata.

Itulah pemandangan di depan Bandeng Presto Syakilla, di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, Desa Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin (16/3/2020).

Baca juga: Bukan Pisang, Inilah Salai Bandeng Khas Pemalang

Restoran yang menyediakan bandeng tanpa tulang itu membeli ikan dari nelayan lokal, sehingga bisa dipastikan selalu segar saat disajikan.

"Kami beli langsung dari tempat pendaratan ikan. Jadi, kami pastikan ikannya masih segar-segar," terang Desi, pegawai di Bandeng Syakilla.

Setelah dari nelayan, seluruh tulang bandeng itu dibuang. Lalu, ikan bandeng langsung dimasak di depan pembeli. Tujuannya menyakinkan pembeli proses kebersihan.

Baca juga: Jelang Idul Fitri, Ada Kontes Ikan Bandeng di Gresik, Ini Juaranya...

Bandeng Presto Syakilla, di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, Desa Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin (16/3/2020).KOMPAS.com/MASRIADI Bandeng Presto Syakilla, di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, Desa Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin (16/3/2020).
Restoran itu sudah berdiri sejak lima tahun lalu, dan buka sejak pukul 09.00-23.00 WIB. Setiap hari, tidak kurang 40 bandeng dimasak.

“Sebagian besar pembeli memilih dibungkus. Satu bandeng ini kan bisa dimakan berdua,” sebutnya.

Bandeng dimasak dalam dua varian--bakar dan goreng. Ada juga asam manis, namun hanya tersedia saat bulan Ramadhan tiba.

"Karena kalau asam manis itu tidak disukai hari biasa begini. Kalau Ramadhan baru laris,” katanya.

Baca juga: Menikmati Bandeng di Rumah Makan Pak Elan yang Pernah Didatangi Jokowi

Menikmati legit ikan bandeng presto Syakilla belum lengkap jika tidak memakai sambal kecap dan cabai merah. 

Rasa sambalnya pedas, sehingga sangat pas dipadu-padan dengan irisan jeruk nipis. Boleh dibilang menggugah selera.

Ada juga lalapan, plus semangkuk sop untuk kuah makan nasi yang bisa jadi teman makan bandeng di restoran atau pun di rumah.

Baca juga: Ingkung Bandeng, Kuliner Pesisir di Bumi Para Wali

Bandeng Presto Syakilla, di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, Desa Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin (16/3/2020).KOMPAS.com/MASRIADI Bandeng Presto Syakilla, di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, Desa Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin (16/3/2020).
Menemukan resto itu tidaklah sulit. Jika melintas di lintas utama Medan-Banda Aceh, setiba di Cunda, maka lihatlah salah satu bangunan rumah sakit.

Letaknya persis di depan rumah sakit itu, atau berada di antara bangunan servis sepeda motor dan warung kopi.

Untuk harga, yakni Rp 25.000 plus nasi, sedangkan tanpa nasi hanya dibanderol Rp 20.000 per porsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com