Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2020, 16:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pemerintah akan mengambil beberapa langkah dalam penanganan wabah virus corona (covid-19).

Salah satunya menyiapkan jaringan hotel sebagai sarana tempat tinggal para tenaga medis dan gugus tugas di berbagai daerah. Hal ini agar para tenaga medis dan gugus tugas bisa tinggal lebih dekat dengan rumah sakit yang menangani pasien covid-19.

"Dan jika diperlukan nantinya bisa dijadikan lokasi isolasi mandiri," kata Wishnutama dalam Virtual Press Konference di channel Youtube Kemenparekraf, Senin (23/3/2020).

Ia melanjutkan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB untuk membicarakan hal ini.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), lanjutnya, akan bekerja sama dengan semua kementerian dan lembaga lainnya untuk menangani virus.

"Yaitu mengatasi dampak dari wabah Covid-19. Kami menyadari betul dampak Covid-19 ini bagi para pekerja dan bagi masyarakat," ujarnya

Sebelumnya, dua hotel di Jakarta juga rencananya meminjamkan seluruh fasilitas dan ruangan kepada pemerintah untuk mendukung penanganan virus corona di Indonesia.

Dua hotel di Jakarta

Dua hotel itu adalah Hotel Patra Jakarta dan The Media Hotel Jakarta.

The Media Hotel Jakarta sudah melakukan serah terima hotel kepada Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid 19, Doni Monardo pada Minggu (22/3/2020).

Baca juga: Tangani Covid-19, Pemerintah Dapat Pinjaman Hotel Bintang 5 dari Surya Paloh

Hotel bintang lima dan memiliki 324 kamar itu akan menjadi tempat istirahat petugas kesehatan yang menangani pasien corona.

Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara akan menyiapkan Hotel Patra Comfort Jakarta sebagai salah satu tempat penanganan pandemi virus.

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Hotel Patra Comfort Jakarta akan jadi tempat isolasi untuk orang dalam pengawasan (ODP) virus corona dengan kapasitas sebanyak 52 tempat tidur.

Baca juga: Intip Hotel Patra Comfort Jakarta, Bakal Jadi Tempat Isolasi Corona?

"Hotel itu untuk ODP sebagai safe house, sesuai arahan pak Menteri (BUMN),” ujar Arya pada Kompas.com, Selasa (17/3/2020).

ILUSTRASI - Kamar HotelShutterstock/Dragon Images ILUSTRASI - Kamar Hotel

Hotel di dunia menjadi tempat pasien

Ide Kementerian BUMN itu sejalan dengan beberapa wacana untuk mengubah hotel menjadi tempat perawatan Orang Dalam Pengawasan (ODP) atau pasien virus corona di berbagai negara.

Seperti ide dari grup hotel Best Western Great Britain (BWGB). Dilansir dari Forbes, banyak rumah sakit dari London hingga New York yang menghadapi kekurangan tempat tidur karena begitu banyak pasien virus corona yang harus dirawat.

Grup BWGB mempertimbangkan untuk menjadikan hotel-hotel mereka yang kosong karena krisis ini, untuk dijadikan "rumah sakit" sementara.

Ide tersebut telah dilakukan oleh negara Spanyol tepatnya di Madrid. Melansir France 24, sebuah hotel bintang empat Madrid bernama Gran Hotel Colon, diubah pada Kamis (19/3/2020) menjadi sebuah fasilitas perawatan medis untuk pasien corona.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan penuhnya rumah sakit untuk menampung pasien corona.

Otoritas regional Madrid telah berencana untuk menambah lebih banyak lagi hotel dalam beberapa hari ke depan untuk menjadi tempat perawatan pasien.

Selain itu, ada juga Hotel Madrid bintang empat lainnya yaitu Marriott Auditorium yang dijadwalkan mulai menerima pasien pada hari Jumat (20/3/2020).

Para pelaku bisnis perhotelan telah menawarkan kepada pemerintah daerah penggunaan total 40 hotel di Madrid dengan 9.000 tempat tidur untuk merawat pasien. Hal itu disampaikan asosiasi hotel Madrid kepada France 24.

Presiden Princess Cruises Jan Swartz membentuk hati dengan kedua tangannya ke arah kapal pesiar Diamond Princess, saat penumpang turun dari kapal setelah karantina, akibat penularan virus korona baru (COVID-19) di dermaga di Yokohama, Jepang, Kamis (20/2/2020), dalam gambar yang didapatkan dari video di media sosial. ANTARA FOTO/Princess Cruises via REUTERS/aww/cfoANTARA FOTO/Princess Cruises via REUTERS/PRINCESS CRUISES Presiden Princess Cruises Jan Swartz membentuk hati dengan kedua tangannya ke arah kapal pesiar Diamond Princess, saat penumpang turun dari kapal setelah karantina, akibat penularan virus korona baru (COVID-19) di dermaga di Yokohama, Jepang, Kamis (20/2/2020), dalam gambar yang didapatkan dari video di media sosial. ANTARA FOTO/Princess Cruises via REUTERS/aww/cfo

Kapal pesiar turut serta

Operator kapal pesiar Carnival juga menawarkan armada kapal untuk digunakan sebagai rumah sakit terapung sementara.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Carnival Tawarkan Kapal Pesiar Jadi Rumah Sakit Darurat

Keputusan ini diambil di tengah wabah virus corona yang terjadi di berbagai negara di dunia. Seperti dikutip dari Travel and Leisure, satu kapal dapat menampung hingga 1.000 kamar.

Perusahaan berbasis di Florida, Amerika Serikat, ini memiliki armada kapal pesiar seperti Carnival Cruise Line, Holland America Line, dan Princess Cruises.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara perusahaan menyebutkan jika pihak rumah sakit bisa menggunakan kapal pesiar untuk merawat pasien yang terkena virus corona (Covid-19).

"Ini adalah waktu yang sangat penting bagi negara kami dan bagi mereka di seluruh dunia, jadi kami ingin dapat membantu dengan menawarkan kapal pesiar untuk berfungsi sebagai rumah sakit kapal sementara di mana pun jika dibutuhkan," kata juru bicara Carnival, Roger Frizzell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com