JAKARTA, KOMPAS.com - Bawang bombai harganya kini melonjak naik di pasar. Harga bawang bombai sempat menyentuh Rp 120.000 per satu kilogram. Harga tersebut mirip dengan harga satu kilogram daging sapi.
Untuk itu, ada baiknya menyimpan bawang bombai dengan benar agar tak mudah busuk.
Baca juga: Harga Bawang Bombai Melonjak Naik, Ini Alternatif Penggantinya
Ada banyak faktor yang membuat bawang bombai jadi cepat busuk.
Dalam buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016) ditulis oleh Made Astawan, dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas, bawang bombai dianjurkan tidak disimpan bersama kentang.
Sebab kelembaban dan gas etilen dari kentang dapat membuat bawang bombai menjadi lebih cepat busuk.
Menyimpan bawang bombai juga harus memerhatikan sirkulasi udara untuk menghindari kebusukan karena daya tahan bawa bombai bervariasi pada setiap jenis.
Misalnya bawang bombai kuning dapat lebih tahan lama daripada bawang bombai putih.
Bawang bombai kuning juga punya raa yang lebih kuar dibanding bawa bombai putih dengan rasa yang lebih manis.
Baca juga: Sejarah Bawang Bombai Bisa Masuk ke Indonesia
Untuk menyimpan bawang bombai, simpanlah pada suhu ruang. Sebaiknya jauhkan juga bawang bombai dari penyinaran lampu atau sinar matahari langsung.
Selain itu, cara memilih bawang bombai juga harus diperhatikan. Bawang bombai yang bagus dapat dilihat dari kulitnya yang bersih, segar, dan tidak terdapat bercak kapang.
Buku "Sehat Dengan Rempah dan Bumbu Dapur" karya Made Astawan yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas, bisa dibeli di Gramedia.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.