Menurutnya, dengan konsumen meminta reschedule, alih-alih refund, maka akan memberikan keringanan bagi maskapai penerbangan.
Baca juga: 5 Aktivitas Seru Liburan di Rumah, Bisa Jalan-jalan Virtual
"Kalau minta refund pasti kondisi tambah berat. Apalagi dolar Amerika Serikat naik," terang Denon kepada Kompas.com, Kamis (18/3/2020).
"Ini harapannya sih seperti relaksasi sementara. Sekarang penumpang turun, traffic dibatasi. Di saat bersamaan dollar AS naik, di mana komponen biaya maskapai itu pasti 80-90 persen itu menggunakan dollar AS," sambung dia.
Namun, Denon mengatakan, keputusan untuk memberikan opsi reschedule atau refund tetap bergantung pada kebijakan masing-masing maskapai penerbangan.
Sebab, setiap maskapai penerbangan memiliki sistem yang berbeda dan tak semuanya bisa mengeluarkan opsi reschedule dan refund secara bersamaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.