JAKARTA, KOMPAS.com - Wedang uwuh atau kuwuh merupakan minuman berisi dedaunan rebus tanpa disaring yang langsung disajikan. Wedang berarti minuman, sedangkan uwuh artinya sampah.
Baca juga: Berapa Lama Minuman Empon-empon Bisa Disimpan di Kulkas?
Traveling chef Wira Hardiyansyah menjelaskan bahwa wedang uwuh merupakan minuman penghangat tubuh yang berasal dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
" Wedang uwuh terdiri dari jahe, cengkeh atau batang cengkeh, daun cengkeh, daun kayu manis kering, daun pala kering, serutan kayu secang, dan gula batu," jelas Wira saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (24/3/2020).
Baca juga: Cara Membuat Jamu dari Empon-empon
Minuman ini memiliki beberapa khasiat, seperti sebagai antioksidan dan menurunkan kolestrol.
Wedang uwuh dapat dibuat sendiri di rumah, bahannya pun bisa ditemukan di tempat penjaja sayur.
Langkah pertama bakar jahe, lalu digeprek hingga pipih. Didihkan air lalu masukkan jahe untuk direbus hingga sarinya keluar.
Masukan juga cengkeh atau batang cengkeh, daun cengkeh, daun kayu manis, daun pala, serutan kayu secang, dan gula batu.
"Rebus wedang dan semua bahan hingga mendidih, proses ini bisa memakan waktu selama 15 menit," jelas Wira.
Jika sudah mengeluarkan warna merah bata minuman dapat diangkat dan tuangkan dalam gelas. Selanjutnya wedang uwuh bisa dihidangkan dengan disaring atau tanpa disaring.
Minuman ini bisa disimpan dan bertahan hingga kurang lebih 3 sampai 5 hari di dalam kulkas. Wedang uwuh bisa disajikan panas atau tambahkan es batu untuk sensasi dingin.
Pada era Sultan Agung, Raja Mataram itu pergi mencari tempat untuk peristirahatan terakhir keluarganya dengan para pengawalnya.
Baca juga: Musim Hujan, Ini 10 Minuman yang Bisa Menghangatkan Tubuh
Ia pun akhirnya menemukan tempat yang dikira pas yaitu di bukit merak sekarang disebut pemakaman suci Imogiri.
Sultan Agung telah bertapa sebelum memantapkan tempat tersebut sebagai tempat peristirahatan keluarga raja.
Konon malam hari saat betapa, ia meminta pengawalnya untuk membuatkan minuman yang ampuh untuk menghangatkan tubuh.
Saat minuman disajikan di bawah pohon dekat tempat sang Sultan beberapa ranting dedaunan jatuh dan masuk dalam wadah minuman itu.
Tidak menyadari ada daun dan ranting yang masuk dalam wedangnya Sang Raja tetap meminum wedang itu.
Dinilai nikmat, akhirnya Sang Raja meminta pengawalnya untuk membuatkan satu lagi minuman yang saat itu ia minum.
Secara seksama pengawal itu akhirnya mengamati satu persatu isi dari minuman yang diminta sultan.
Akhirnya wedang uwuh dikenal masyarakat Yogyakarta bahkan Nusantara.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan