KOMPAS.com - Tak hanya di Indonesia, beberapa negara di dunia juga menerapkan kebijakan baru bagi warganya untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kebijakan tersebut beragam, mulai dari penjagaan jarak sosial (social distancing), karantina di rumah, sampai pengurungan (lockdown).
Baca juga: 12 Langkah Inovatif Restoran Luar Negeri Berbisnis di Tengah Pandemi Virus Corona (1)
Kebijakan tersebut membuat industri restoran mencari cara untuk tetap mempertahankan bisnis di tengah pandemi virus corona.
Berikut adalah 13 langkah inovatif yang dilakukan restoran luar negeri untuk melayani konsumen dan tetap berbisnis saat pandemi virus corona, dilansir dari Big Seven Travel:
Baca juga: Berburu Jamu Godog, Minuman Tradisional Berkhasiat di Pasar Jatinegara
Hal yang biasa mereka lakukan: Tempat makan dan bar koktail yang trendi.
Hal ang mereka lakukan sekarang: Setiap sandwich jadi satu paket dengan Margarita Noir atau Rye Sour. Ada juga paket piknik lucu Date Night untuk pemesanan yang dibawa pulang. Terdiri dari satu botol wine, 4 pilihan charcuterie, dan 4 jenis keju.
Hal yang biasa mereka lakukan: Toko buku independen yang nyaman dengan menu camilan gourmet di siang hari.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Setiap pemesanan buku atau makanan akan mendapatkan buku gratis.
Buku yang dikirimkan memang cetakan yang di-review secara lebih dulu oleh staff dan dikirimkan secara random, tapi kamu bisa menulis catatan soal genre buku yang kamu suka ketika pemesanan online.
Ada juga layanan antar untuk buku, makanan, papan permainan, dan puzzle untuk mengisi waktu di rumah.
Hal yang biasa mereka lakukan: Tempat eksis di Chicago yang menyajikan makanan yang terinspirasi California.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Makanan keluarga yang bisa dibawa pulang seharga 40 dollar AS atau sekitar Rp 647.000 yang cukup untuk empat orang.
Pilihan makanannya terus berganti setiap hari. Mulai dari daging babi dan mac and cheese, hingga cheeseburger, dan ayam panggang utuh.
Baca juga: Liburan di Rumah, Ikuti Kelas Masak Pasta Virtual Bersama Nenek dari Italia
Hal yang biasa mereka lakukan: Tempat penyulingan kecil di Sydney yang memproduksi whiskey dan vodka.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Pengiriman gratis ke seluruh negeri untuk pilihan vodka, whiskey, serta peralatan membuat koktail sendiri di rumah. Kamu bisa memesan alat pembuatan Espresso Martini langsung ke rumahmu.
Hal yang biasa mereka lakukan: Bistro dan bar wine yang populer menyajikan berbagai makanan menarik.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Makanan ikonik mereka tersedia untuk dikirim ke rumah, termasuk kartu resep sehingga kamu bisa membuat kembali makanan yang kamu makan terus menerus di rumah.
Hal yang biasa mereka lakukan: Pasta Asia seperti spaghetti ala Thailand, nui ala Vietnam, pasta wafu ala Jepang, dan masih banyak lagi.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Bar Pesta memiliki troli spesial contact-free atau tanpa kontak di depan restoran mereka untuk pemesanan contactless.
Hal yang biasa mereka lakukan: Microbrewery atau tempat penyulingan kecil dengan berbagai makanan nikmat yang disediakan food truck lokal.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Kamu bisa memesan bir buatan mereka sendiri dan ayam goreng lewat DM Instagram mereka untuk menikmati makanan secara contactless.
Baca juga: Cara Bikin Cappuccino Tanpa Mesin saat Kerja dari Rumah
Hal yang biasa mereka lakukan: Restoran Vietnam legendaris.
Hal yang merela lakukan sekarang: HaiSous menutup lokasi mereka untuk keamanan. Namun mereka menggunakan persediaan makanan mereka untuk diberikan bawa penduduk lokal dan karyawan industri hospitality yang tidak bekerja.
Hal yang biasa mereka lakukan: Organisasi nirlaba yang mengolah ulang kelebihan makanan untuk kemudian disalurkan pada komunitas kurang beruntung di New York.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Mereka akan mengelola restoran-restoran yang tutup untuk bisa menyediakan makanan untuk semua orang.
Rethink akan memilih hingga 30 restoran untuk program ini lalu memberikan uang senilai 40 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp 647 juta untuk tetap bisa beroperasi dan menyediakan makanan yang bisa dibawa pulang oleh konsumen.
Baca juga: Cara Menyimpan Bawang Bombai Supaya Tidak Busuk, Jangan Simpan Dekat Kentang
Hal yang biasa mereka lakukan: Kedai burger lokal yang sangat berkelanjutan.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Mereka memanfaatkan teknologi dengan menempatkan satu ponsel pintar di jendela depan.
Mereka menempatkan ponsel pintar lainnya di konter mereka dan menyambungkan keduanya lewat video call Whatsapp.
Konsumen bisa memesan makanan lewat ponsel ini dan staff mereka akan membawakan makanan pesananmu ke mobilmu.
Hal yang biasa mereka lakukan: Restoran kontemporer Australia yang menunya terinspirasi dari lubang arang.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Mereka muncul dengan program “Pipit Care Package”. Sebuah kotak berlangganan yang berisikan roti buatan rumah, berbagai persediaan, daging yang diawetkan, berbagai macam saus, makanan yang bisa dibawa pulang, dan bahan unik dari supplier mereka.
Hal yang biasa mereka lakukan: Kedai bir dan restoran tradisional Jerman.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Tersedia layanan pengiriman dan pengambilan langsung untuk bratwurst mereka yang lezat. Lengkap dengan hiburan yang ada di dalam kedai bir itu sendiri.
Selain itu, bagi konsumen yang memesan dan mengambil makanan langsung dan membayar 10 dollar AS atau sekitar Rp 160.000 per kotak makan siang, Scholz akan memberikan satu kotak makan siang pada tim tanggap darurat seperti pemadam kebakaran, polisi, dan tenaga kesehatan.
Baca juga: 5 Makanan ala Barat yang Awet dan Tetap Enak meskipun Lama Disimpan di Freezer (2)
Hal yang biasa mereka lakukan: Lina Stores telah membuat pasta segar buatan tangan dan saus Italia di London sejak 1944.
Hal yang mereka lakukan sekarang: Memberi kembali pada komunitas. Mereka membuat halaman donasi untuk membantu memberikan makanan gratis untuk warga London yang sangat membutuhkan.
Termasuk karyawan industri hospitality dan mereka yang ada di kelompok berisiko.
100 persen dari dana yang didapatkan akan dihabiskan untuk suplai dan pegawai untuk membuat makanan.
Mereka pun akan terus memberi tahu informasi seputar sebanyak apa orang yang sudah mereka beri bantuan makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.