Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Turis Asing yang Terjebak di Bali karena Pandemi Global Virus Corona

Kompas.com - 30/03/2020, 16:29 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comVirus corona (Covid-19) yang kini dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi global membuat beberapa negara di dunia menutup perbatasannya.

Melansir The Korea Times, Sabtu (28/3/2020), beberapa maskapai penerbangan turut memangkas waktu penerbangannya sebagai langkah pencegahan menyebarnya virus corona.

Hal tersebut membuat sebagian turis yang sedang berlibur di luar negeri tak dapat pulang ke negara asal, termasuk mereka yang tengah berlibur di Bali.

Melansir Voice of America, Sabtu (28/3/2020), seorang wisatawan mancanegara (wisman) asal Inggris bernama Mark Gilbert sudah memiliki rencana untuk berkeliling Asia Tenggara.

Baca juga: Restoran Little Hongkong di Bali Berbagi Makanan untuk Tenaga Medis Covid-19

Kendati demikian, rencana tersebut terpaksa batal karena negara tujuannya yaitu Vietnam melarang penerbangan internasional masuk pada 21 Maret 2020.

Negara tersebut juga melarang warga negara asing masuk mulai 22 Maret 2020.

“Sekarang saya terjebak di Bali,” tutur Gilbert, mengutip Voice of America, yang sampai di Pulau Dewata tersebut pada 16 Maret 2020 setelah berkunjung ke Laos.

Gilbert melakukan pemesanan tiket penerbangan ke London dan menghubungi Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Indonesia.

Kedubes Inggris menanggapi Gilbert dan menuturkan bahwa mereka akan berusaha membawanya pulang.

Meski begitu, dia ragu kalau dia bisa kembali ke negara asalnya dalam waktu dekat.

“Dari yang saya dengar, terdapat setidaknya 4.500 warga negara Inggris di Bali. Itu akan menyebabkan terjadinya banyak penerbangan. Saya terdampar di sini,” tuturnya.

Sembari menunggu kabar baik apakah dia bisa segera pulang ke negaranya, Gilbert berhasil menemukan tempat tinggal sementara bersama beberapa orang yang ditemuinya selama perjalanan.

Turis asing di sawah berundak Ubud, BaliDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Turis asing di sawah berundak Ubud, Bali

Mengutip Channel News Asia, Minggu (29/3/2020), ribuan wisman asal Eropa terdampar di Bali karena pesawat mereka membatalkan penerbangan akibat wabah virus corona.

Hingga saat ini, otoritas Inggris telah memesan dua penerbangan komersial menuju London untuk ratusan warganya.

Sementara Jerman telah memesan enam pesawat charter dari Denpasar menuju Frankfurt sejak Jumat (27/3/2020) lalu.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Jepang Imbau Warganya Tidak Bepergian Ke Luar Negeri

Perancis juga sudah mengatur beberapa penerbangan menuju Paris untuk ratusan warganya yang berada di Bali.

Penerbangan pertama berangkat Jumat (27/3/2020) lalu penerbangan kedua berangkat Sabtu (28/3/2020) dan membawa lebih kurang 400 penumpang.

Seorang juru bicara Kedutaan Perancis, Dominique Roubert, menuturkan bahwa setidaknya terdapat 2.000 Warga Negara Perancis yang terdampar di Indonesia.

Turis asing di Bali mulai gelisah

Wisatawan berfoto di Monkey Forest Ubud, Bali.Kompas.com/ Ni Luh Made Pertiwi Wisatawan berfoto di Monkey Forest Ubud, Bali.

Selain Gilbert, wisman asal India bernama Kishori Kadve juga menghadapi situasi yang sama. Meski begitu, dia lebih dulu tiba di Bali bersama suaminya pada 14 Maret 2020 dari Mumbai.

Awalnya, mereka hanya akan tinggal di Bali selama seminggu.

Kendati demikian, rencananya tidak berjalan sesuai keinginan karena pesawat yang telah dipesan dibatalkan oleh maskapai penerbangan.

Kadve pun mencari alternatif lain dengan memesan penerbangan melalui Kuala Lumpur, Malaysia. Namun dia juga mengalami hal yang sama karena maskapai tersebut juga membatalkan penerbangan.

“Saya terdampar di sini bersama 50 warga India lainnya yang menghadapi situasi yang sama. Saya berhasil memesan hotel termurah, namun saya khawatir kalau kami hanya bisa bertahan sampai akhir Maret secara finansial,” tutur Kadve.

Selain khawatir secara finansial, Kadve juga khawatir akan melonjaknya kasus positif virus corona di Indonesia.

Baca juga: Viral Foto Diskon Hotel sampai 75 Persen, Seberapa Murah Penginapan Bintang 5 di Bali?

“Saat ini tidak banyak kasus yang terjadi di Bali. Namun bagaimana kalau kita harus mengkarantina diri sendiri? Bagaimana dengan makanan? Kami tidak punya dapur, kami tidak bisa memasak,” tutur Kadve.

“Kami tinggal bersama dengan warga negara India lainnya. Jika salah satu dari kami tertular virus corona, maka yang lain juga akan terinfeksi,” tambahnya.

Selain mencoba alternatif dengan memesan penerbangan ke Mumbai melalui Kuala Lumpur, Kadve juga sudah menghubungi pihak Konsulat Jenderal India di Bali.

Mereka pun menanggapi Kadve dengan pemberian imbauan agar Kadve memperpanjang masa tinggal mereka di Bali.

Perpanjangan masa tinggal turis asing di Bali

Warga Negara Asing antre saat ajukan permohonan izin tinggal dalam keadaan terpaksa di Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali, Senin (23/3/2020).Istimewa Warga Negara Asing antre saat ajukan permohonan izin tinggal dalam keadaan terpaksa di Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali, Senin (23/3/2020).

Guna mengantisipasi adanya penutupan perbatasan, Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia berhenti mengeluarkan visa kunjungan efektif sejak 20 Maret 2020.

Berdasarkan laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi, Indonesia sudah melakukan pembatasan masuk/transit bagi warga negara asing (WNA) yang pernah tinggal/mengunjungi wilayah Iran, Italia, dan Vatikan.

Termasuk Spanyol, Perancis, Jerman, Swiss, dan Inggris dalam kurun waktu 14 hari sebelum mengajukan permohonan untuk masuk ke Indonesia.

Selanjutnya ada juga penangguhan satu bulan kebijakan Bebas Visa Kunjungan, Visa on Arrival, dan Bebas Visa Diplomatik/Dinas. Kedua kebijakan tersebut berlaku sejak 20 Maret 2020.

Terkait WNA yang terdampar di Indonesia, pihak imigrasi berlakukan izin tinggal darurat bagi mereka yang tidak bisa meninggalkan Indonesia, salah satunya Bali. 

Baca juga: Cuma Terisi 4 Orang, Semua Penumpang Air New Zealand Ditingkatkan ke Kabin Bisnis

Melihat hal tersebut, ribuan WNA terlihat berbondong-bondong mengajukan perpanjangan izin tinggal darurat di Bali.

Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, I Putu Surya Dharma, menuturkan bahwa antrean paling banyak terjadi di Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Badung, dan Balo.

“Memang antrean sudah sampai ke Coco Mart (toko di depan Kanim Ngurah Rai),” katanya, mengutip Kompas.com, Senin (23/3/2020).

Hingga Senin (23/3/2020) siang, Surya menuturkan bahwa WNA yang sudah mengajukan izin tinggal darurat berjumlah 1.830 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.469 orang adalah warga China, 23 orang warga Inggris, 23 orang warga Amerika Serikat, dan 27 orang warga Italia.

Selebihnya yang angkanya tidak mencapai 20 adalah warga mulai dari Kroasia, Yunani, Filipina, hingga Jerman.

Seorang wisman asal India bernama Ankush Middha menuturkan bahwa izin tinggal sudah tidak lagi menjadi perhatiannya.

Kendati demikian, Middha menuturkan bahwa menghadapi wabah virus corona di negara asing membuatnya khawatir.

“Setidaknya di rumah saya tahu saya bisa pergi ke rumah sakit yang memiliki dokter yang baik. Namun saya tidak tahun bagaimana situasi sistem kesehatan di negara ini berjalan," jelas Middha. 

Ia makin khawatir lantaran asuransi perjalanan kami akan segera berakhir.

"Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan jika terjadi sesuatu di sini,” kata Middha.

Para wisatawan ramai mengunjungi Goa Gajah, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (2/4/2018). Goa Gajah merupakan salah satu destinasi wisata di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan baik asing maupun domestik.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Para wisatawan ramai mengunjungi Goa Gajah, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (2/4/2018). Goa Gajah merupakan salah satu destinasi wisata di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan baik asing maupun domestik.

Pada 2 Maret 2020, Indonesia mengonfirmasi kasus positif corona pertama, saat dua warga negara Indonesia dinyatakan positif terinfeksi setelah melakukan kontak dengan seorang warga negara Jepang yang berkunjung.

Hingga saat ini, Senin (30/3/2020), kasus positif corona di Indonesia kian meningkat dengan penambahan sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020) dengan kasus terbanyak berada di DKI Jakarta.

Kendati demikian, Presiden Joko Widodo masih belum memberlakukan karantina wilayah dan hanya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan dan berkerumun di tempat umum.

Meski begitu, saat ini pemerintah berlakukan rapid test yang berlangsung di beberapa kota. Di antaranya adalah Jakarta, Depok, dan Bekasi. Sementara Provinsi Jawa Timur baru mendistribusikan 18.400 alat rapid test Jumat (27/3/2020) lalu.

Baca juga: Daftar 59 Negara yang Melarang Masuk WNA dan WNI Terkait Virus Corona

Negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dan Filipina telah mengambil langkah-langkah keras guna mencegah penyebaran virus tersebut.

Malaysia berlakukan Perintah Kontrol Gerakan (MCO) hingga 14 April 2020, sementara ibu kota Filina yakni Manila telah dikunci pada 15 Maret 2020.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Indonesia hanya memiliki 321.544 tempat tidur rumah sakit sementara warga negara Indonesia mencapai lebih dari 260 juta jiwa.

Dengan jumlah demikian, mengutip Reuters, Rabu (25/3/2020), hanya terdapat 12 tempat tidur untuk 10.000 orang. Sementara Korea Selatan, menurut WHO, memiliki 115 tempat tidur untuk 10.000 orang.

Pada tahun 2017, WHO menuturkan bahwa Indonesia memiliki empat dokter untuk 10.000 orang. Sementara Italia memiliki 10 kali lipat lebih banyak, dan Korea Selatan memiliki enam kali lipat dokter lebih banyak.

Berdasarkan situs Worldometers.info, Indonesia menempati peringkat pertama dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara yaitu 114 yang disebabkan oleh virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com