Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 31/03/2020, 17:58 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com  - Tahok, jajanan tradisional khas Solo yang kini tak banyak penjualnya. Minuman ini semakin langka di Solo.

Tahok atau kembang tahu bukan sekadar minuman biasa. Hidangan ini berbentuk seperti puding dengan tekstur lembut dan rasa seperti susu kedelai.

Baca juga: Mengenal Tahok, Kuliner Khas Solo yang Kian Langka

Saking lembutnya tahok yang terbuat dari kacang kedelai ini, ia akan lumer saat dikunyah.

Tahok disiram kuah jahe dengan kayu manis. Menyantap tahok, kamu akan merasakan rasa pedas manis dari wedang jahe.

Baca juga: 5 Resep Minuman Jahe Hangat yang Mudah Dibuat di Rumah

Tahok yang nikmat disantap saat musim hujan ini bukan kuliner asli Indonesia. Melainkan salah satu makanan khas China.

Pada awalnya tahok dikonsumsi masyarakat Tionghoa yang tinggal di Jawa. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat Jawa ikut mengonsumsi hidang ini dan menggemarinya.

Tahok Pak Citro di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah. KOMPAS.com/ Lulu Cinantya Mahendra Tahok Pak Citro di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah.

Hingga saat ini masyarakat mengenal tahok sebagai salah satu makanan tradisional yang tidak dapat dipisahkan dari Kota Solo.

Nama tahok sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, tahoa. Tahoa terdiri dari dua kata, yaitu tao atau teu yang berarti kacang kedelai dan hu yang berarti lumat.

Tidak hanya sekadar nama, tahok terbuat dari kacang kedelai yang diolah menjadi lumat dan lembut.

Tahok bukan hanya ada di Solo. Hidang ini bisa ditemukan di kota lain di Indonesia, jika di Malang disebut tahwa, di Bangka, di Jawa Barat dan Jakarta disebut kembang tahu. Lalu di Yogyakarta disebut wedang tahu. 

Di setiap daerah penyajian hidangan ini berbeda-berbeda. Ada yang menggunakan kuah jahe, ada yang menggunakan kuah jahe dan larutan gula Jawa.

Penjual tahok tak banyak, tetapi kamu tetap dapat menikmati sajian tradisional ini dengan membuatnya sendiri di rumah.

Cara membuat tahok atau kembang tahu :

Untuk membuat tahu, bahan yang kamu perlukan adalah 250 gram kacang kedelai, 750 ml air, 65 gram gula pasir, 4 sendok teh batu tahu, dan 4 sendok makan air panas atau air mendidih.

Baca juga: Cara Membuat Wedang Uwuh, Minuman Sampah yang Menghangatkan Tubuh

Meski tampak sederhana, pembuatan tahok membutuhkan waktu berjam-jam. Kedelai harus dicuci hingga bersih dan putih lalu digiling, setelah itu diperas, dan dimasak hingga mengental.

Untuk membuat tahok kamu perlu meluangkan waktu lebih dari dua jam. Melansir Sajian Sedap, langkah pertama membuat tahok adalah merendam kacang kedelai selama 4 jam.

Hal ini berguna untuk membuat tekstur kacang kedelai empuk dan lembut. Selain itu juga agar kulit ari kacang kedelai lebih mudah dilepas. Setelah selesai direndam, maka kacang kedelai bisa dicuci.

Usai dicuci, masukkan kacang kedelai ke dalam wadah berisi air. Remas-remas agar kulit ari dapat terkelupas dengan baik. Angkat dan buah kulit ari yang mengambang. 

Kuliner kembang tahu disajikan hangat dari tong alumunium di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (11/5/2019).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Kuliner kembang tahu disajikan hangat dari tong alumunium di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (11/5/2019).

Kemudian lumatkan kacang kedelai dengan menggunakan blender. Setelah diblender maka susu kedelai akan banyak keluar lalu dapat langsung disaring.

Baca juga: Resep Membuat Wedang Alang-alang, Minuman yang Menghangatkan Tubuh

Proses ini  berfungsi untuk memisahkan sari susu kacang kedelai dengan ampasnya.

Jika ingin mendapatkan lebih banyak susu, tipsnya adalah memblender kembali ampas kedelai. Kemudian saring dan blender ampasnya lagi, lakukan berulang kali.

Setelah sudah terkumpul, kamu bisa merebus sari kacang kedelai atau susu kacang kedelai bersama dengan gula, sampai gula larut. Pastikan untuk selalu mengaduknya agar endapan dan susu tidak terpisah.

Untuk membuat tekstur tahok lebih padat, kamu bisa mencampurkan batu tahu. Cara menggunakan batu tahu ini adalah menyeduhnya dengan air mendidih atau air panas.

Pastikan batu tahu benar-benar larut untuk memaksimalkan fungsinya dalam mengeraskan kembang tahu. Setelah mencampurkan susu kedelai dan batu tahu maka bisa dibiarkan mendingin dan mengeras.

Untuk kuahnya, kamu bisa membuat wedang jahe. Dengan cara  menggeprek jahe lalu dan merebusnya bersama gula pasir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

Travel Update
Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Jalan Jalan
Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Travel Tips
Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Travel Update
Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

Travel Tips
Toilet Berusia 118 Tahun Jadi Tempat Wisata Baru di Paris

Toilet Berusia 118 Tahun Jadi Tempat Wisata Baru di Paris

Jalan Jalan
Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta

Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta

Travel Update
Taman Suropati di Jakarta: Jam Buka dan Syarat Berkunjung

Taman Suropati di Jakarta: Jam Buka dan Syarat Berkunjung

Travel Tips
Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline

Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline

Travel Tips
Panduan Transportasi ke Banyuwangi Park, Dekat dari Stasiun

Panduan Transportasi ke Banyuwangi Park, Dekat dari Stasiun

Travel Tips
Pameran Artefak Nabi Muhammad di Jakarta, Lihat Rambut dan Keringatnya

Pameran Artefak Nabi Muhammad di Jakarta, Lihat Rambut dan Keringatnya

Jalan Jalan
123,8 Juta Wisatawan Diprediksi Mudik Saat Libur Lebaran 2023

123,8 Juta Wisatawan Diprediksi Mudik Saat Libur Lebaran 2023

Travel Update
6 Tips Memilih Travel Haji dan Umrah yang Aman

6 Tips Memilih Travel Haji dan Umrah yang Aman

Travel Tips
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pengelola Hotel Kecewa Berat

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pengelola Hotel Kecewa Berat

Travel Update
Air New Zealand Buka Lagi Rute Auckland-Denpasar, Ini Jadwalnya

Air New Zealand Buka Lagi Rute Auckland-Denpasar, Ini Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+