Kemudian, tahapan kedua dari manajemen krisis adalah mengumpulkan data dan mengidentifikasi dampak, khususnya bagi anggota APGI.
"Jadi kita kumpulin dan laporkan apa-apa saja yang menjadi dampak corona bagi anggota APGI," lanjutnya.
Dalam survei yang sama, tercatat potensial jumlah tenaga kerja industri wisata gunung yang terkena dampak ekonomi Covid-19 adalah 5.225 tenaga kerja. Adapun potensi daya tahan pemandu gunung akibat Covid-19 adalah tiga bulan.
Baca juga: Nepal Tutup Pendakian Gunung Everest karena Virus Corona
Selanjutnya, tahapan ketiga manajemen krisis APGI adalah koordinasi dengan pemangku kepentingan pusat maupun daerah.
Rahman mengatakan, koordinasi tersebut akan membahas apa saja yang bisa dikolaborasikan antara pemangku kepentingan pusat dan daerah dengan pelaku pariwisata.
Baca juga: Festival Seni Terbesar Bali Ditiadakan, Demi Cegah Penyebaran Corona
Ia juga memastikan kegiatan internal dan eksternal APGI tetap berjalan selama wabah virus corona, terutama untuk menanggulangi dampak dari wabah virus.
"Secara internal di masa tanggap darurat ini, kita tetap dalam artian menjaga anggota untuk komunikasi melalui WhatsApp, e-mail, video meeting," kata Rahman.
"Dalam pembicaraan tersebut ada sharing tentang hal umum, kesehatan, sharing materi. Jadi tetap jalan secara internal," lanjutnya.