KOMPAS.com – Pandemi global virus corona ( Covid-19 ) membuat sebagian masyarakat menggunakan masker. Seperti masker bedah, masker kain, sampai masker n95.
Baca juga: Gerakan Masker Kain, Ajakan untuk Desainer Lokal Produksi 100.000 Masker Kain
Untuk penggunaan masker kain, walaupun hingga saat ini belum ada cukup penelitian terkait efektivitas masker tersebut untuk mencegah infeksi, tetapi terdapat beberapa panduan penggunaan masker kain.
Baca juga: Mengapa Kebijakan Penggunaan Masker Tiap Negara Berbeda
Sementara itu, masker bedah atau surgical mask dan masker n95 tak dianjurkan dipakai orang sehat melainkan untuk tenaga medis. Digunakan juga untuk pasien ODP, PDP, maupun positif Covid-19.
Terkait penggunaan masker, rupanya sebelum adanya wabah Covid-19 masyarakat di beberapa negara Asia sering pakai masker di tempat umum.
Melansir Quartz, fenomena penggunaan masker sudah tidak asing lagi di negara seperti Jepang, China, dan Korea Selatan.
Semenjak adanya wabah SARS pada 2002 dan kepanikan flu burung pada 2006, penggunaan masker juga beralih pada imigran Asia di Amerika.
Bahkan saat adanya virus Ebola, para imigran tersebut juga tetap mengenakan masker walaupun jumlah infeksi Ebola di Amerika pada saat itu turun menjadi nol.
Otoritas kesehatan pun mengatakan kepada masyarakat setempat bahwa Ebola hampir pasti tidak bisa ditularkan melalui udara.
Nyatanya, masker bedah berbahan kain tenun hanya memberikan perlindungan secara minimal dari beberapa virus lingkungan.
Namun, kegunaan sebenarnya masker tersebut merupakan alasan lain dari mengapa mereka kerap digunakan tidak hanya oleh masyarakat terutama dari negara Asia yang telah disebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.