Penutupan tersebut, menurut badan pariwisata Nepal, menghentikan seluruh penerbangan dan perjalanan darat untuk mencegah tersebarnya virus corona.
Tidak hanya itu, sebagian bisnis dan kantor pemerintahan juga tutup untuk sementara waktu.
Musim semi merupakan musim wisatawan di Nepal. Sebab, ribuan pengunjung datang untuk mendaki jalur-jalu pegunungan yang ada di sana.
Seorang pejabat bandara bernama Dhurba Shrestha mengatakan bahwa di Bandara Lukla, satu-satunya pintu masuk ke wilayah Gunung Everest, terdapat lebih dari 200 trekket yang terdampar.
Kendati jalan raya tetap dibuka, namun jalan terdekat dari tempat tersebut harus ditempuh selama tiga hari perjalanan menuruni bukit.
Sementara itu, para pejabat setempat tengah menyusun sebuah peraturan penerbangan khusus untuk setidaknya membawa wisatawan kembali ke Kathmandu.
Pada Jumat (27/3/2020), Pemerintah Jerman mengatur sebuah penerbangan penyelamatan menggunakan pesawat charter Qatar Airways yang membawa 305 penumpang dari ibu kota tersebut. Sebagian besar adalah warga negara Jerman.
Di pusat wisata di Kathmandu, para wisatawan terlihat berjalan-jalan di jalan-jalan yang kosong. Meski beberapa restoran dan hotel tetap buka, namun sebagian besar toko sudah tutup.
Polisi juga menghalangi para masyarakat lokal untuk berjalan-jalan di jalanan tersebut. Namun mereka tidak melakukannya pada wisatawan.
“Kami seharusnya sudah pergi pada 21 Maret. Namun kami masih di Nepal dan menunggu kedutaan besar negara kami untuk membantu mengatur penerbangan,” kata seorang wisatawan asal Malaysia, New Lee Kuan.
Sri Lanka mengatakan bahwa negaranya siap untuk membantu sekitar 18 ribu wisatawan untuk kembali ke rumah menggunakan penerbangan terjadwal yang masih beroperasi.
Mereka juga akan menggunakan pesawat charter jika diperlukan. Saat ini, negara tersebut tengah berada dalam jam malam nasional hingga setidaknya minggu depan.
Sementara di Indonesia, lebih dari 2.500 wisatawan mancanegara (wisman) terdampar di Bali. Pulau yang paling terkenal di negara yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau.
Pemerintah sudah memberikan seluruh wisatawan perpanjang visa turis secara otomatis. Langkah tersebut diberlakukan setelah beberapa kantor imigrasi terpantau memiliki antrean yang panjang.
“Ini merupakan berita yang baik yang membantu kami,” tutur seorang wisman asal Jerman bernama Ruben Evert Ernst.