Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan ke Thailand Ditangguhkan, WNI Diimbau Tunda Perjalanan ke Sana

Kompas.com - 04/04/2020, 20:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona ( Covid-19 ), otoritas Thailand telah menetapkan penangguhan bagi seluruh penerbangan yang akan tiba di sana.

Kebijakan ini berlaku mulai hari ini, Sabtu (4/4/2020) hingga Senin (6/4/2020).

Baca juga: Kemenlu Imbau Turis Indonesia Tunda Perjalanan ke Thailand

Mengacu informasi akun Instagram Safe Travel Kemlu @safetravel.kemlu, bagi penerbangan yang berangkat sebelum kebijakan ditetapkan akan dikarantina selama 14 hari setibanya di Thailand.

Baca juga: Antisipasi Wabah Corona, Thailand Tutup Pintu Turis Asing Non-residen

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

IMBAUAN TERKAIT PENANGGUHAN PENERBANGAN KE THAILAND Guna menekan penyebaran COVID-19, Otoritas Thailand telah menetapkan penangguhan bagi seluruh penerbangan yang akan tiba di Thailand. Kebijakan tersebut akan mulai efektif pada 4 April 2020 pagi dan berlanjut hingga Senin, 6 April 2020. Sedangkan bagi penerbangan yang berangkat sebelum kebijakan ditetapkan, akan dikarantina selama 14 hari setibanya di Thailand. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengimbau WNI yang hendak berpergian ke Thailand untuk menunda perjalanan Anda. Jika Anda membutuhkan bantuan, Anda dapat menghubungi hotline KBRI Bangkok di nomor: +66929031103 & +66961923237 atau menekan tombol darurat dalam aplikasi Safe Travel. (Sumber gambar: Reuters) #thailand #bangkok #safetravelkemlu

A post shared by Safe Travel Kemlu (@safetravel.kemlu) on Apr 4, 2020 at 4:00am PDT

"Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengimbau WNI yang hendak bepergian ke Thailand untuk menunda perjalanan Anda," tulis akun @safetravel.kemlu.

Melansir Reuters, Thailand mengumumkan keputusan penangguhan penerbangan pada hari Jumat (3/4/2020).

Pengumuman ini keluar beberapa jam setelah keributan di Bandara Suvarnabhumi Bangkok ketika lebih dari 100 warga negara Thailand tiba dengan penerbangan berbeda.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang petugas imigrasi Thailand kepada Reuters.

Baca juga: Intip Hotel Mewah Tempat Raja Thailand Isolasi Diri dengan 20 Selir

Menyusuri Sungai Chao Praya menggunakan perahu. SHUTTERSTOCK/SOUTHTOWNBOY STUDIO Menyusuri Sungai Chao Praya menggunakan perahu.

"Seorang petugas kesehatan masyarakat mengizinkan mereka untuk mengkarantina diri di rumah. Ada keributan karena mereka tidak tahu bahwa harus dimasukkan ke dalam karantina negara," ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

Thailand hingga kini telah melaporkan 1.978 kasus virus corona dengan 19 kematian.

Pemerintah ingin menghindari lebih banyak kasus impor virus yang berjatuhan dengan cara menangguhkan seluruh penerbangan ke Thailand.

Melansir Reuters, sejak 1 Maret 2020, terdapat peningkatan jumlah orang yang terinfeksi di luar negeri sebelum mereka kembali ke rumah.

Pihak berwenang telah mengkarantina 2.000 orang yang melakukan kontak dengan orang asing tersebut.

Baca juga: Jalan-jalan Virtual ke Kompleks Istana Raja Thailand, Ada Apa Saja?

Warga Thailand dan wisatawan mancanegara berkumpul di Khao San Road untuk merayakan Songkran.SHUTTERSTOCK/NAYPONG STUDIO Warga Thailand dan wisatawan mancanegara berkumpul di Khao San Road untuk merayakan Songkran.

Sementara itu, larangan melakukan perjalanan udara datang sehari setelah pemerintah Thailand meminta warganya di luar negeri untuk menunda pulang sampai setelah 15 April 2020.

Thailand dilaporkan memiliki 11 bandara internasional, termasuk di Ibu Kota Bangkok, dan pulau wisata populer Phuket yang berencana menutup bandara mulai 10 hingga 30 April 2020.

Jika kamu sedang di Thailand dan membutuhkan bantuan, bisa menghubungi hotline KBRI Bangkok di nomor +66929031103 & +66961923237 atau menekan tombol darurat dalam aplikasi Safe Travel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com