Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Tour Leader Indonesia di Tengah Kebiasaan Orang Jepang, China, Korea Pakai Masker

Kompas.com - 05/04/2020, 19:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Kendati demikian, Erwin mengatakan bahwa masker lebih banyak digunakan di daerah perkotaan saja ketimbang perkotaan kecil maupun pedesaan.

China: hindari angin musim dingin sampai polusi

Sama halnya dengan di Jepang, tour leader China bernama Tony Tjia mengatakan bahwa penggunaan masker di China lebih ke arah kesehatan.

“Mereka biasa menggunakan masker ketika sakit atau flu. Itu sudah dari zaman dulu. Sekarang sudah merupakan pola kebiasaan dari kehidupan mereka sehari-hari untuk menggunakan masker,” tutur Tony.

Selain masyarakat China yang sedang sakit, Tony mengatakan bahwa di sana jarang sekali masyarakat dalam keadaan sehat yang menggunakan masker.

Dia menuturkan bahwa sangat jarang untuk menemukan masyarakat China yang sedang batuk atau flu tanpa menggunakan masker.

“Di negara empat musim, mereka takut flu walaupun flu ringan. Mereka takut karena saat musim dingin lalu mereka terkena flu, risikonya nyawa,” kata Tony.

Penggunaan masker akan marak terlihat saat menjelang musim dingin, saat musim dingin, dan setelah musim dingin untuk melawan terpaan angin dingin.

Selain musim dingin, mereka juga mengenakan masker di musim semi sebagai langkah mencegah alergi serbuk bunga.

Tidak hanya untuk kesehatan, masker juga digunakan di keseharian mereka oleh para pekerja bangunan dan masyarakat yang berkendara mengenakan motor.

Masker banyak digunakan oleh berbagai kalangan di China, terutama masker kain ketika masker medis mulai habis. Baik di perkotaan maupun pedesaan.

“Tingkat kesadaran masyarakat China untuk mengenakan masker lebih tinggi. Sebab di beberapa kota besar seperti Beijing polusinya tinggi. Dalam satu tahun, kalau mau lihat langit biru mungkin hanya bisa 3 atau 4 hari,” tutur Tony.

Kendati demikian, bagi orang yang dalam keadaan sehat, mereka jarang terlihat menggunakan masker di China.

Tony mengatakan bahwa di China kamu akan dengan mudah mendapatkan masker karena banyak yang menjualnya.

Untuk masker kain, mereka bisa didapatkan di toko kecil yang menjual masker untuk pengendara motor. Sementara masker medis hanya ada di toko farmasi.

Korea Selatan: menahan batuk sampai terpaan angin

Tidak jauh berbeda dengan di Jepang dan China, masyarakat Korea Selatan hanya menggunakan masker saat mereka sedang sakit saja.

“Mereka tidak banyak yang menggunakan masker. Masker sebenarnya lebih ke arah untuk menahan batuk dan pilek saja,” kata outbound tour leader Jimmy S. Tjendraputro.

Jimmy menuturkan bahwa masyarakat di sana lebih sering menggunakan masker kain, bukan masker medis.

Ilustrasi masker.Image by Robert Pastryk from Pixabay. Ilustrasi masker.

Sebagian besar pria di Korea Selatan cenderung lebih sering menggunakan masker berwarna hitam atau biru tua. Sementara wanita menggunakan masker warna-warni.

“Mereka juga banyak pakai masker di musim dingin untuk mencegah angin dingin. Kalau di musim biasa hanya mereka yang sedang batuk atau pilek saja yang menggunakan masker,” tutur Jimmy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com