Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Tour Leader Indonesia di Tengah Kebiasaan Orang Jepang, China, Korea Pakai Masker

Kompas.com - 05/04/2020, 19:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Mayoritas penduduk di beberapa kota besar di Korea Selatan lebih sering terlihat menggunakan masker, salah satunya di Seoul.

Sementara di daerah lain seperti Jeju dan Gwangju tidak terlalu terlihat. Sementara beberapa penduduk di sekitar Gunung Seorak menggunakan masker karena udaranya dingin.

“Untuk di perkotaan, anak muda mayoritas pakai masker, orang tua biasa saja. Tapi semua akan pakai masker saat musim dingin,” tutur Jimmy.

Masker kain banyak dijual di beberapa toko pinggir jalan yang juga menjual aksesori. Sementara masker medis hanya ada di toko farmasi.

Penggunaan masker di tengah wabah virus corona

Tony menuturkan bahwa di tengah wabah virus corona, masyarakat China tidak ada yang berbondong-bondong pergi ke farmasi untuk membeli masker bedah. Mereka secara tertib membeli sesuai kebutuhan saja.

Kendati demikian saat kota Wuhan mulai ditutup, Tony mengatakan bahwa masker mulai dicari.

Hal ini dilakukan agar yang sehat juga bisa mengenakannya guna mencegah penyebaran virus corona.

“Walaupun masker medis mulai habis di beberapa toko, tetapi masker non-medis masih dijual. Tapi masker medis habis karena dibeli masyarakat untuk diberi kepada rumah sakit,” kata Tony.

“Sementara masyarakat menggunakan masker kain untuk dipakai dalam keseharian saat keluar rumah. Tidak hanya yang sakit tapi juga yang sehat,” tambahnya.

Sementara itu, Erwin mengatakan bahwa penggunaan masker baik di Jepang maupun Korea juga mengalami perubahan.

Sebelumnya, masker hanya digunakan oleh mereka yang sakit atau yang alergi serbuk bunga. Namun saat ini orang yang sehat turut mengenakan masker.

“Penjualan masker pun tidak ada yang mendadak harganya menjadi 10 kali lipat dan banyak pedagang dadakan. Sejak awal muncul corona di Jepang, pemerintah langsung melakukan proteksi terhadap penjualan masker. Maksimal seorang hanya boleh beli dua,” tutur Erwin.

Sebagian masyarakat dunia mengenakan masker bedah, masker kain, dan masker n95 guna mencegah virus corona.

Untuk masker kain sendiri, masker tersebut cukup efektif untuk digunakan selama pola jahitannya menutupi hidung dan mulut. Penggunaan bahannya juga harus bahan kaus atau kain yang tebal.

Meski begitu, kamu tetap harus menjaga jarak aman 1 – 2 meter saat mengenakan masker kain.

Sementara masker bedah bisa digunakan jika kamu memiliki gejala gangguan pernapasan seperti bersin, batuk, dan nyeri tenggorokan.

Petugas medis yang tidak berkontak erat dan berhadapan dengan pasien yang sakit sangat menular juga menggunakan masker tersebut.

Untuk masker n95, mereka hanya diperuntukkan bagi tenaga medis yang harus kontak langsung, erat, dan dekat dengan pasien yang memiliki tingkat infeksi yang sangat tinggi seperti virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com