Melansir BBC, diketahui telah ada 30 juta anjing per tahun dibunuh di seluruh Asia untuk diambil dagingnya. Data tersebut menurut HSI.
China policy specialist untuk HSI, Peter Li memuji langkah larangan konsumsi daging anjing dan kucing di Shenzhen.
"Ini benar-benar bisa menjadi momen penting dalam upaya untuk mengakhiri perdagangan brutal yang membunuh sekitar 10 juta anjing dan 4 juta kucing di China setiap tahunnya," katanya seperti mengutip BBC.
Namun, pada saat yang sama, China juga menyetujui penggunaan empedu beruang untuk mengobati pasien virus corona.
Empedu beruang merupakan cairan pencernaan yang terkuras dari beruang hidup. China telah lama menggunakan empedu beruang untuk pengobatan tradisional.
Melansir BBC, tidak ada bukti bahwa empedu beruang mampu melawan virus corona. Sebaliknya, proses tersebut menyakitkan dan menyusahkan bagi hewan.
Juru bicara Yayasan Hewan Asia, Brian Daly mengatakan tidak seharusnya produk-produk satwa liar seperti empedu beruang digunakan sebagai solusi untuk memerangi virus yang tampaknya berasal dari hewan liar.
Saat ini, diketahui hampir satu juta kasus virus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Selain itu, lebih dari 47.000 kematian dari virus ini. Data tersebut menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.
BBC melaporkan, China sendiri terdapat 81.589 kasus yang dikonfirmasi dengan 3.318 kematian. Data itu diungkapkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China.
Hingga kini, para ilmuwan dan peneliti belum bisa menemukan sumber virus dan bagaimana penyebarannya ke manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.