Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Perkenalkan Kontrol Perbatasan Internal Selama Tujuh Bulan

Kompas.com - 06/04/2020, 19:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Perancis mengumumkan bergabung dengan anggota Schengen lain dalam memperkenalkan kontrol perbatasan internal untuk melawan pandemi virus corona.

Melansir Schengen Visa Info, kini Perancis mengambil langkah lebih jauh dengan mengumumkan akan mempertahankan kontrol perbatasan selama tujuh bulan.

Sementara anggota Uni Eropa lain hanya memberlakukan kontrol perbatasan internal selama 20 hari dan memperpanjang 20 hari lagi. 

Menurut Komisi Eropa, Perancis memutuskan untuk memperluas kontrol perbatasannya dari  31 Oktober 2019 - 31 Oktober 2020 karena beberapa alasan.

Baca juga: Imbas Wabah Corona, Paspor Uni Eropa Tak Sekuat Sebelumnya?

Selain virus corona, kontro perbatasan Perancis disebutkan juga terjadi karena ancaman teroris, peristiwa politik, gerakan pengungsi (secondary movement), dan perbatasan internal.

Presiden Perancis Emanuel Macron sempat mengamuk kepada para pemimpin Uni Eropa saat video konfrensi bersama terkain Covid-19.

Ia mengamuk karena pemimpin Uni Eropa membuka kontrol perbatasan internal sementara pada akhir Maret 2020 secara sepihak.

Ia memperingatkan bahwa hal ini mungkin dapat menjadi akhir dari wilayah Schengen.

Warga mengantre dengan menjaga jarak aman saat memasuki toko roti di Rennes, Perancis, 16 Maret 2020. Menjaga jarak aman antar warga merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona.AFP/DAMIEN MEYER Warga mengantre dengan menjaga jarak aman saat memasuki toko roti di Rennes, Perancis, 16 Maret 2020. Menjaga jarak aman antar warga merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Presiden Macron memperingatkan bahwa proyek utama Uni Eropa, termasuk wilayah tanpa perbatasan dapat berada dalam bahaya jika tidak ada solidaritas antar negara Uni Eropa.

"Apa yang dipertaruhkan adalah keberlangsungan proyek Eropa dan risiko yang kita hadapi adalah kematian Schengen," kata Macron selama video konferensi seperti dikutip Schengen Visa Info.

Pada video konferensi minggu lalu, Macron sempat memperingati Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. 

Baca juga: Apa Itu Roti Baguette yang Diburu Warga Perancis di Tengah Lockdown?

Ia menyebutkan akan menutup perbatasan jika pemerintah Inggris tidak melakukan langkah untuk memperkuat tindakan perbatasan internal guna melawan virus corona.

Seperti diketahui, Inggris telah menerapkan aturan lebih ketat sejak Jumat (3/4/2020) sore.

Namun, kantor Perdana Menteri Inggris membantah bahwa ada saran terkait aturan lebih ketat tersebut dipicu karena peringatan negara lain.

Perancis mengumumkan penutupan secara nasional pada Selasa (31/3/2020) lalu. Orang tidak diperbolehkan meninggalkan rumah, kecuali untuk membeli makan, mengunjungi dokter, atau pergi bekerja.

Baca juga: Saran Terbaru Pariwisata Inggris untuk Wisatawan Selama Pandemi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com