Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Makan Daging Anjing di China, Bukan Tradisi?

Kompas.com - 07/04/2020, 14:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Daging anjing hampir tidak pernah digunakan untuk persembahan para dewa

Daging anjing juga bukanlah makanan yang penting bagi manusia, termasuk persembahan kurban.

Melansir China Dialogue, persembahan kepada para dewa dan leluhur mereka serta upacara kerajaan mewah pun biasanya menggunakan daging seekor sapi atau kuda.

Sementara itu, untuk upacara yang kurang penting menggunakan seekor babi atau domba, sedangkan orang biasa akan memberikan daging babi, ayam atau ikan.

Anjing hampir tidak pernah digunakan, dan dianggap tidak sopan jika diberikan kepada roh. Hal itu pun masih terjadi hingga sekarang bahwa daging anjing tidak cocok untuk para roh bahkan para tamu.

Perlahan, anjing pun tidak disukai setelah dinasti Han. Filosofis Taoisme yang naik takhta pada akhir dinasti Han melihat anjing sebagai haram dan diyakini merusak upaya untuk menjalani kehidupan sederhana.

Selama dinasti Tang dan Song, konsumsi daging anjing menurun lebih jauh karena pilihan daging lain banyak tersedia.

Selain itu, cerita tentang anjing yang setia dan gagasan Buddha tentang reinkarnasi pun menyebar.

Festival daging anjing di Yulin

Kontroversi muncul mengenai festival "daging anjing" di Yulin. Para pejabat dikatakan menimbulkan debat dalam mempromosikan festival ini.

Mereka mengklaim festival dapat mendukung budaya lokal sembari meningkatkan perekonomian.

Namun, pemerintah setempat tidak pernah mengetahui bahwa kegiatan tersebut akan mendapat tekanan dari pencinta anjing di seluruh negeri.

Konsumsi daging anjing di China nyatanya bukan sebuah tradisi. Namun, hal ini populer dengan munculnya Festival Daging Anjing di Yulin, sebuah kota di barat daya China, Provinsi Guangxi.

Seorang penulis dalam laman China Dialogue, Hu Yifu mengatakan mengonsumsi daging anjing bukan tradisi China.

Ilustrasi Lotus Mountain di Guangxi, China. PIXABAY/5558202 Ilustrasi Lotus Mountain di Guangxi, China.

Hal ini didukung oleh survey Asosiasi Kesejahteraan Hewan Ibu Kota Beijing dan Asosiasi Perlindungan Hewan Vshine yang mengatakan sebanyak 72 persen penduduk Yulin, China bukan konsumen reguler daging anjing.

Survey ini dilakukan pada Mei 2017 yang dikutip dari situs resmi Humane Society International (HSI).

Survey tersebut menunjukkan bahwa makan daging anjing bukan bagian dari arus utama kuliner di Yulin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com