Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Makan Daging Anjing di China, Bukan Tradisi?

Kompas.com - 07/04/2020, 14:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Data tersebut juga menambahkan hanya 28 persen warga Yulin yang mengonsumsi daging tersebut secara reguler, dengan 12 persen memakannya setiap pekan.

China memiliki banyak etnis

China diketahui memiliki multi etnis dalam artian banyak kebiasaan atau tradisi hingga makanan tersendiri.

Namun dari semua etnis tersebut, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa disebut makan daging anjing.

Muslim di China menganggap anjing sebagai najis dan haram untuk dikonsumsi. Orang Mongol secara tradisional nomaden dan melihat anjing sebagai penjaga serta sahabat yang setia.

Bagi Manchus, makan anjing adalah hal yang tabu karena legenda mengatakan bahwa seekor anjing menyelamatkan hidup nenek moyang.

Orang-orang Tibet beragama Buddha tidak akan membunuh hewan yang tidak perlu, dan melihat anjing sebagai sahabat setia. Oleh karenanya, daging anjing tidak dimakan.

Orang-orang Zhuang di Guangxi, tempat festival daging anjing Yulin berlangsung pun tidak tercatat dalam dokumen sejarah sebagai pemakan anjing.

Kota Shenzhen larang konsumsi daging anjing dan kucing

Konon, festival daging anjing tersebut berasal dari pejabat pemerintah daerah yang ingin meningkatkan perekonomian lokal yang tengah berada dalam tekanan besar.

Yulin, yang terletak di Provinsi Guangxi, perbatasan barat daya China tidak pernah menjadi bagian dari budaya China dalam konsumsi daging anjing.

Melansir China Dialogue, orang-orang Yulin yang datang dan mengikuti festival tersebut tidak mengetahui hal ini dan murni untuk menarik wisatawan serta mendatangkan investasi.

Perdebatan konsumsi daging anjing atau tidak, masih menyeruak hingga kini. Bagi mereka pemakan daging anjing akan memiliki beragam alasan salah satunya tidak adanya larangan makan hewan tersebut.

Namun, di tengah perdebatan tersebut, ada kabar gembira bagi pencinta anjing.

Pasalnya, Kota Shenzhen di China Selatan mengeluarkan kebijakan larangan mengonsumsi daging anjing dan kucing yang berlaku mulai 1 Mei 2020.

Baca juga: Jangan Nekat Makan Daging Anjing dan Kucing di Shenzhen China

Kebijakan ini dikeluarkan oleh pemerintah setempat dan dikeluarkan karena adanya dugaan hubungan munculnya wabah virus corona dengan konsumsi daging hewan liar.

Dengan adanya kebijakan tersebut, menjadikan Shenzhen sebagai kota pertama di China yang berlakukan larangan mengonsumsi daging anjing dan kucing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com