JAKARTA, KOMPAS.com – Museum Macan sudah beberapa kali melangsungkan pameran seni sejak tahun 2018.
Baca juga: Museum MACAN Ditutup untuk Cegah Virus Corona
Jika belum sempat melihatnya, kamu bisa lihat beberapa pameran tersebut melalui tur virtual di laman bit.ly/MACANatHOME.
Kompas.com berkesempatan untuk melihat apa saja pameran seni yang ditawarkan oleh museum tersebut, Selasa (7/4/2020).
Terdapat delapan pameran seni yang bisa kamu pilih untuk dilihat.
Di antaranya adalah Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow, Melati Suryodarmo: Why Let the Chicken Run, dan Julian Rosefeldt: Manifesto.
Kemudian Xu Bing: Thought and Method, Dunia Dalam Berita, Arahmaiani: The Past has not Passed, Lee Mingwei: Seven Stories, dan Art Turns. World Turns. Exploring the Collection of the Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara.
Setiap pameran seni tersebut bisa kamu lihat dengan mengeklik “Discover More” yang terdapat di bawah setiap tanggal pelaksanaan pameran.
Kendati kamu tidak bisa berjalan-jalan mengelilingi pameran seni tersebut, kamu tetap bisa melihat instalasi seni yang dipamerkan melalui beberapa foto yang ada di sana.
Tidak hanya itu, setiap laman pameran seni akan memberikan sebuah rangkuman di bagian paling atas laman seputar pelaku seni yang sedang memamerkan karya mereka.
Beberapa pameran seni seperti Dunia Dalam Berita, Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow, dan Lee Mingwei: Seven Stories memiliki video yang memperlihatkan karya apa saja yang dipamerkan.
Arahmaiani: The Past has not Passed dan Art Turns. World Turns. Exploring the Collection of the Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara juga memiliki video tersebut.
Sementara Xu Bing: Thought and Method hanya memiliki video yang menampilkan proses penataan karya seni yang akan dipamerkan.
Untuk pameran seni Dunia Dalam Berita, kamu akan diberikan sedikit penjelasan seputar pameran tersebut melalui video ada.
Walaupun pameran seni Melati Suryodarmo: Why Let the Chicken Run dan Julian Rosefeldt: Manifesto tidak memiliki video, kamu tetap bisa membaca seputar pameran tersebut melalui sebuah booklet.
Booklet tersebut bisa kamu dapatkan melalui laman kedua pameran tersebut. Kamu cukup pergi ke bagian bawah laman dan temukan “Resources” dengan judul “Exhibition Guide”.
Tidak hanya itu, Museum Macan juga menyediakan beberapa booklet di laman utama mereka di bawah kategori “Download our Publications”.
Di sana kamu bisa mengunggah booklet Art Turns World Book, Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow, Dunia Dalam Berita, dan Manifesto from Manifesto.
Namun kamu harus cepat mengunggah booklet Art Turns World Book, Dunia Dalam Berita, dan Manifesto from Manifesto karena mereka hanya tersedia dalam waktu terbatas.
Seluruh booklet tersebut bisa kamu unduh secara gratis.
Dalam tur virtualnya, Museum Macan juga menyediakan pilihan untuk menikmati beberapa koleksi seni mereka melalui audio.
Audio akan diunggah setiap hari Jumat dengan pengisi suara oleh salah satu staf museum tersebut. Kamu bisa lihat melalui laman tur virtual maupun melalui Instagram resmi mereka.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga saat ini sudah terdapat empat audio yang menjelaskan beberapa koleksi seni mereka.
Di antaranya adalah karya milik Arahmaiani bernama Lingga-Yoni (1994), dan karya milik Yukinori Yanagi bernama ASEAN +3 (2017).
Kemudian karya milik Miguel Covarrubias bernama Map of Bali with the Rose of the Winds (sekitar tahun 1930), dan karya milik S. Sudjojono bernama Ngaso (1964).
Audio tersebut tidak hanya menceritakan seputar karyanya saja, tetapi juga sedikit biografi seputar pelukisnya.
Tidak hanya itu, mereka juga memiliki podcast bernama “MACAN A – Z” yang bisa kamu dengar melalui Spotify. Untuk mendengarnya, kamu bisa klik link berikut: bit.ly/macanatoz.
Tidak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa, tur virtual yang disediakan oleh Museum Macan juga ramah anak.
Di laman utama, kamu dapat menuju bagian paling bawah dan temukan “Children Activity Sheets to Download”.
Kamu akan menemukan enam dokumen yang bisa diunduh secara gratis. Setiap dokumen tersebut memiliki berbagai macam kegiatan menarik.
Salah satunya adalah kegiatan mengirim surat dan membuat gambar berdasarkan lukisan milik Raden Saleh bernama Javanese Mail Station.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.